Kuala Maras

blog nye uqang jemaje timur

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas Rentak Anambas

Sejarah Singkat Sanggar Seroja Kabupaten Anambas


Kesenian Orkes Melayu merupakan salah satu kebudayaan daerah yang sangat penting untuk ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kesenian ini akan tetap terjaga dan dilestarikan didalam masyarakat. Orkes Melayu Seroja adalah salah satu kegiatan swadaya masyarakat yang peduli akan khasanah budaya Melayu khususnya Budaya Melayu di Kabupaten Kepulauan Anambas. Bermula dari kesepakatan dan komitmen yang tinggi beberapa orang yang sangat merasakan betapa budaya melayu khususnya dikalangan generasi muda sudah sangat ditinggalkan. Dan bahkan lagu-lagu melayu sudah banyak dilupakan. Perlunya sebuah regenerasi kebudayaan dari orang tua kepada anak dan cucu mereka akan kebudayaan itulah, maka kami merasa terpanggil menghidupkan kembali kebudayaan tersebut khususnya membangkitkan kembali orkes melayu atau lagu-lagu melayu yang hampir punah di tanah Melayu itu sendiri

Selama perjalanan Orkes Melayu sebelumnya bernama SRI SIANTAN ini jarang ditampilkan dan tidak mempunyai pengurus. Pada tanggal 12 Desember 2005 terbentuklah pengurus baru Orkes Melayu dengan nama ORKES MELAYU SEROJA KECAMATAN SIANTAN dan belum mempunyai peralatan yang lengkap, untuk latihan selama ini kami meminjam alat dari Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan dan Anggota. Orkes Melayu Seroja sekarang sudah berubah menjadi SANGGAR SEROJA berdasarkan Akte Notaris No.6 Tahun 2009. Sehingga Kegiatan Kegiatan Sanggar Seroja semakin berkembang.

Sekilas kabupaten Anambas



Sejarah pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terlepas dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan), yang hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Riau telah dimekarkan menjadi 6 Kabupaten yaitu : Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kabupaten Kepulauan Anambas atau gugusan kepulauan Anambas sendiri pada masa pemerintahan kolonial belanda pernah menjadi pusat kewedanaan yakni berpusat di Tarempa. Ketika itu, Tarempa adalah pusat pemerintahan di pulau tujuh termasuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut district dan Jemaja wilayahnya disebut Onderdistrict dengan ibukota Letung.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia tanggal 18 Mei 1956, Provinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:
Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).
Kewedanaan Karimun, meliputi wilayahKecamatan Karimun, Kundur dan Moro.
Kewedanaan Lingga, meliputi Lingga, Singkep dan Senayang.
Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi Siantan, Jemaja, Midai, Serasan, Tambelan, Bungguran Barat dan Bungguran Timur.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP / 247 / 5/ 1965, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.
Berdasarkan Undang-Undang No. 53. Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam. Kabupaten Natuna terdiri atas 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bungguran Timur, Bungguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.
Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2008 menjadi 17 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Palmatak, Subi, Bungguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Timur, Siantan Selatan, Jemaja Timur dan Siantan Tengah.
Seiring dengan pemekaran kecamatan yang bertujuan untuk memperpendek rentang kendali, muncul aspirasi untuk menjadikan Gugusan Kepulauan Anambas sebagai daerah otonom tersendiri. Melalui perjuangan yang cukup panjang baik di Pusat maupun di daerah, Kabupaten Kepulauan Anambas akhirnya terbentuk melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2008 tanggal 24 Juli 2008. Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Ditambah dengan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan Tengah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 17 Tahun 2008 dengan cakupan wilayah administrasi Desa Air Asuk, Desa Air Sena dan Desa Teluk Siantan.

Sejarah Siantan ANAMBAS


Di gugusan Kepulauan Riau, tepatnya di Kecamatan Siantan, berjejerlah pulau-pulau asri yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Pulau-pulau ini amatlah tenang. Kalau berjalan-jalan, maka yang didapatkan hanyalah kera dan tupai yang berlompatan dari satu batang ke batang lainnya.
Bila malam merayap, takkan terdengar dendang pantun anak-anak dara yang mengusik hati. Begitu juga dengan musik dan lagu. Yang ada hanyalah bunyi deburan ombak memecah karang, serta suara burung hantu yang bersahut-sahutan sepanjang malam. Konon, cerita hantu-hantu laut pun ikut berjoget-joget.

Di antara gugusan pulau-pulau tersebut. Terdapat satu pulau bernama pulau Matak, kalau dalam bahasa daerah berarti pulau harapan. Suatu hari, beberapa bahtera melemparkan jangkarnya, berlabuh di pantai pulau Matak. Angkatan bahtera itu dipimpin oleh seorang hulubalang yang melarikan diri dari kerajaan pulau Bintan. Pelarian itu ternyata disebabkan hulubalang tidak berkesesuaian dengan raja di sana. Hulubalang ini bernama Dewa Perkasa yang berasal dari negeri Campa. Maksud mereka singgah hanya untuk mencari minum dan buah kayu di hutan untuk penambah bekal.

Seketika, Dewa Perkasa mulai tertarik untuk menetap di pulau ini. Dicarinyalah tempat yang bagus, maka berjumpalah sebuah gunung yang bernama gunung Kota. Di sanalah Dewa perkasa dan anak buahnya mendirikan perkampungan. Mereka mulai bercocok tanam, seperti menanam kelapa, sagu dan tanaman lainnya. Namun, pekerjaan yang paling penting, yang sebagian dikerjakan oleh penduduknya adalah melanun (bajak laut). Mereka membajak perahu-perahu terutama perahu dagang. Banyak harta rompakan yang mereka dapatkan, apalagi jika bertemu dengan perahu-perahu dari Bintan habis di rompaknya. Makanya, Datuk Dewa perkasa sangat ditakuti.
Sesuai perkembangan, gunung Kota makin makin lama makin ramai. Untuk menjaga keselamatan kampung dan pengikut-pengikutnya, maka didirikanlah benteng-benteng. Namun demikian, Datuk Dewa Perkasa merasakan bahwa kehidupannya kurang lengkap, karena belum ada yang melayaninya sebagai seorang suami. Sebenarnya bukan tidak ada perempuan di kampung tersebut, namun Dewa merasa belum ada yang cocok.
Suatu hari, dalam perjalanan melanun, bertemulah mereka dengan iringan perahu-perahu. Ternyata perahu-perahu tersebut berasal dari negeri Johor, maka terjadilah perang senjata, sehingga banyak yang mati dan luka parah.
Salah satu dari perahu tersebut membawa seorang putri yang cantik molek. Putri ini adalah salah seorang putri pembesar di negeri Johor. Sudah menjadi adat perang yang kalah menjadi tawanan. Mereka boleh melakukan apa saja terhadap tawanan perang.
Bagaimanakah dengan tawanan yang cantik molek tersebut? Rupanya ini adalah awal kehidupan baru bagi Datuk Dewa Perkasa. Dewa Perkasa sudah tertawan hatinya kepada sang putri. Maka dinikahinyalah Putri Johor itu dengan membuat pesta tujuh hari tujuh malam.
Dari Rahim Putri Johor, lahirlah seorang dara yang sangat elok, dan diberi nama dengan Putri Sri Balau Selak. Dia pun diasuh dengan penuh kasih sayang hingga dewasa. Keanehan dari putri ini, dia suka mengenakan tudung kain bertabur Siantan, sehingga kalau di luar rumah, majahnya susah dilihat.
***
Terdengarlah empat perahu terdampar di teluk gunung Kota. Penduduk menjadi gempar. Datuk Dewa memerintahkan anak buahnya untuk menyongsong ke pantai, untuk menanyakan apa maksud kedatangan mereka. Jika yang datang dengan makud baik, maka terimalah dia sebagai sahabat, jika jahat, tentunya harus dilibas. Ternyata orang-orang di dalam perahu-perahu itu tidak menunjukkan sikap yang bermusuhan. Di dalamnya adalah seorang pemuda yang gagah.
Maka naiklah mereka ke darat menghadap Datuk Dewa. Sambil memperkenalkan diri dengan berpantun;
Hamba bernama Pangeran Merte,Putera mahkota Negeri Brunei.Tapi tidak hamba sangkaTerdampar di negeri yang permai
Hajat pergi ke negeri Bintan,Menghadap paman Sultan Junjungan.Apa daya hajat tak sampai,Perahu kami di hantam badai.
Pangeran Merta mengharapkan bantuan dari Datuk Dewa Perkasa, untuk memperbaiki perahu-perahu yang rusak. Maka Datuk Dewa memerintahkan orang-orangnya untuk membantu Pangeran Merte. Sebagai orang tua, Dewa Perkasa sudah banyak makan asam garam dalam hidupnya. Dia sangatlah tertarik dengan tingkah laku Pangeran Merte. Sesuai dengan pepatah "Bahasa menunjukkan bangsa".
Sejak saat itulah, Datuk kaya Dewa Perkasa berazam dalam hati, untuk menjodohkan anaknya Puteri Sri Balau Selak dengan Pangeran Merte. Rupanya gayung pun bersambut, maka dipinanglah Balau Selak oleh Pangeran Merte. Datuk kaya Dewa Perkasa merasa bahagia karena hajatnya telah tercapai.
Hidup orang di negeri itu kembali berjalan seperti biasa. Pekerjaan sebagai bajak laut sudah belasan tahun ditinggalkan lagi. Namun, kampung di gunung Kota yang memang sudah sempit untuk tempat tinggal, tidak dapat lagi menampung perkembangan penduduk yang begitu pesat. Datuk Kaya Dewa Perkasa memerintahkan kepada Merte, menantunya, untuk mencari tempat yang baik didirikan negeri baru.
Pangeran Merte mengusulkan agar cara memilih sebuah negeri dengan memakai adat-istiadat Brunei. Caranya, diambil batu dari dua tempat itu sebanyak dua tempurung. Kemudian batu-batu itu dirempak.
Setelah dikerjakan rempak batu itu, ternyata salah satu batu itu dapat dirempak. Tanah yang batunya dapat dirempak itulah tempat yang cocok untuk didirikan negeri. Maka berdirilah sebuah negeri yang baru dengan nama kampung Terempak (dapat dikunyah). Kemudian berubah menjadi Terempa hingga terkenal sampai sekarang. Demikianlah Datuk Kaya Dewa Perkasa dan Pangeran Merte hidup damai dengan pengikut-pengikutnya. Pangeran Merta, di kampung Teluk dan Datuk Kaya Dewa Perkasa di kampung Tanjung.
Sampai sekarang masih ada keturunan mereka di Terempa. Terempa sebagai ibunegeri Ex Kewedanaan Pulau Tujuh, Kabupaten Kepuluan Riau, ternyata mempunyai peninggalan berharga seperti dua buah meriam desa Tanjung dan Teluk, Keramat Siantan, Air terjun tujuh tingkat yang di kelilingi pantai-pantai yang indah dan tempat wisata lainnya.

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Burung Putih

Burunglah Putih malam terbanglah malam
Hinggaplah mari dipohon yang tinggi

Sudahku cari sekitarlah alam
Sekitarlah alam , Burunglah Putih
Aduhailah sayang , Burunglah Putih
Tuan seorang penghibur hati
Burung Putih malam terbanglah malam

Terbanglah mari berkawanlah kawan
Hinggaplah mari di dahan yang rapuh

Tuan umpama payunglah terkembang
Sayalah dibawah aduhailah sayang
Sayalah dibawah teduh tumpang berteduh
Burunglah Putih malam terbanglah malam

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Jalak Lenteng

Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak
Sedikit tidak berdentum lagi
Aduhailah sayang
Kemanalah badan
Kemanalah badan hendak ku bawa
Sedikit tidak beruntung lagi

Jalak Lenteng melayu lagu melayu
Bilalah ku kenang hatiku rindu

Sakit sungguh kena jelatang
Sakitnya tidak
Sakit tak boleh dibawa mandi
Aduhai sayang
Akhirnya sungguh
Sakitnya sungguh dagang menumpang
Sakit tak boleh diubat lagi

Jalak Lenteng lagulah melayu
Biarlah ku kenang hatiku rindu

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Embun Menitik

Embun Menitik
Embun Menitik dihujung bangsal
Ditiup , ditiup angin
Ditiup angin berderai

Ahaii kalaulah pancing
Kalau pancing panjang sejengkal
Jangan janganlah lautan
Jangan duga hendak duga

Sampanlah kokeh
Sampanlah koleh mudik ke hulu
Ahaii anaklah dara
Anaklah dara menjemur kain

Ahai bagailah mana
Bagaimana bunga tak layu
Ahai embun menitik
Embun menitik lain ke tempat lain

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Siti Payung

Tiuplah api abulah berderai
Patah galah haluan perahu
Niat di hati tak mahu bercerai , siti payung
Kuasa Allah sayang , kuasa Allah siapa tahu

Sayang cik siti menggulunglah benang
Benang digulung dari daik
Bagailah mana tidakku kenang , siti payung
Keranalah budi tuan , kerana budi bahasanya baik

Siti payung lagulah melayu
Lagu sejak zaman berzaman
Apalah malang nasib diriku , siti payung
Ke sana ke mari tuan , ke sana ke mari dihina orang

Langit cerah awan pun biru
Angin menghembus meniup bayu
Kalau nak tahu untung nasibku , siti payung
Bagaikan kacalah sayang , bagaikan kaca terhempas ke batu

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Sayang Musalmah

Sayang Musalmah memakai sanggul
Ahaii turun ke sawah
Turun ke sawah menanam padi

Emas berkayan dapatku pikul
Aku tak sanggup menanggung budi

Turun ke sawah
Turun ke sawah menanam pada
Ahaiii hendak dijual
Hendak dijual ke pekan lama

Jangan selalu menanggung budi
Keraplah kali jadi bencana

Sayang Musalmah
Sayang MUsalmah memakai tudung
Ahai tudung dibeli
Aduhai Musalmah di kedai cina

Rindu hati dendamlah menanggung
Mengenangkan nasib diri merana ahaiilah sayang
Mengenanggkan nasib aduhaii Musalmah
Diri merana

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Pasir Roboh

Pasir Putih dipinggir kali Pasir Roboh
Pasir Putih dipinggir tempat menyabung
Tempat menyabung ayam berlaga sayang
Pasir Roboh tempat menyabung
Tempat menyabung ayam berlaga sayang

Kasih tak boleh dijual beli Pasir Roboh
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda bukannya benda buat berniaga
Sayang Pasir Roboh
Bukannya benda buat berniaga sayang

Pasir Putih pantainya indah Pasir Roboh
Pasir Putih pantainya indah
Tempatlah orang tempatlah orang bersuka ria
Sayang Pasir Roboh
Tempatlah orang bersuka ria sayang

Bercerai kasih bukannya mudah Pasir Roboh
Bercerai kasih bukannya mudah Pasir Roboh
Sampai mati sampailah mati terkenang juga
Sayang Pasir Roboh
Sampai mati terkenang juga sayang Pasir Roboh
Sayang Musalmah

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Seri Siantan

Tinggi-tinggi Bukit Siantan .... Aduhai sayang
Banyak terdapat si bunga Melor

Tuan disana rindu tak makan .... Aduhai sayang
Saya disini rindu tak tidur

Buah pauh , buah berangan ... Aduhai sayang
Di dalam peti letak bersama

Sungguh pun jauh dari pandangan ... Aduhai sayang
Di dalam hati tetap bersama

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

MIMPI TAK BERARTI
Cipt : Afandi Yc

Kering ...... Sudah .........
Airmata Yang Di teteskan
Harapan Hampa Kini
Hidup Yang Tiada berarti

Kelu ........ Sudah ............
Lidah Ini Hendak Berkata
Syair Apa Harus Ku Ucapkan
Ujung Jalan Tiada Batas

Reff.
Tapi Tetap Ku Memohon
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Ampunilah Dosa – Dosa Mereka
Agar Sadar Mimpi Di Dunia

Lesu ......... Sudah .........
Kaki Ini Akan Melangkah
Tiada Batas Arah Tujuan
Akhir Lebur Tak Berkesan

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

BERDENDANG RIA
Cipt : Afandi Yc

Mari Kita menari
Sambil Kita Bernyanyi
Hilangkan Duka Lara
Gembira Semua
Ooo...Ooo...Marilah

Langkah Kaki Ke Kiri
Langkah Kaki Ke Kanan
Ikut Irama Gendang
Kita Berdendang
Ooo...Ooo...Marilah

Reff.
Cahaya Bersinar Terang
Hilang rasa Gundah Gulana
Angin Berhembus
Burung Berkicau Turut Bersuka Ria
Dendang Bersama

Langkah Kaki Ke Kiri
Langkah Kaki Kanan
Ikut Irama Gendang
Kita Berdendang
Ooo...Ooo...Marilah

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

JANJI PALSU
Cipt : Afandi Yc

Hai Burung Berkicau Ucapkanlah
Ah Angin Berhembus Bisikanlah
Gelombang Di Lautan Katakanlah
Jeritan...Batin...Ini...

Kemanakan Ku Pandang Mata Ini
Kemanakan Ku Dengar Janji Pasti
Kemanakan Ku Tadah Tangan Ini
Mengeluh...Menangis...Menangis...

Reff.
Ku harapkan Ini Kan Lekas Berlalu
Mega Mendung Agar Kembali Cerah
Jangan Sampai Madu Tak Kunjung Datang
Air Tuba Pasti Mengalir Lagi...

Sakitnya Batin Ini Ditusuk Duri
Pedihnya Hati Ini Di Tikam Janji
Pahitnya Hidup Ini Yang Di Lalui
Semoga Tuhan Akan Melindungi

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

HANYA IMPIAN
Cipt : Afandi Yc

Angin Berhembus
Membawa Kabut Hitam
Tunas Menghijau
Menagis Terkulai Layu

Lautan Tenang
Gejolak Bergelombang
Pantai Merintih
Menanggung Kesengsaraan

Reff.
Apakah Ini Malapetaka
Apakah Ini Suatu Kutukan
Apakah Ini Suatu Kemurkaan
Apakah Ini Hanya Hayalan

Bersyukur Sudah
Hayalan Hanya Impian
Menjadi Ingatan
Bagi Semua Insan

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

KENANGAN HARAPAN
Cipt : Afandi Yc

Siang Berganti Malam
Hari Berganti Hari
Apa Yang Jadi Harapan
Hanya Tinggal Kenangan

Kuntum Mekar Di Taman
Baru Akan Berputik
Air Yang Di Siramkan
Tercecer Di Jalanan

Reff.
Apa Mau Dikata
Aku Insan Biasa
Kemana Kan Ku Gapai
Hayalan Sirna Sudah

Kuharap Fajar Menyinsing
Surya Kan Bersinar Lagi
Agar Kembali Cerah
Segala Harapan




Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

ANUGERAH
Cipt : Afandi Yc

Bulan Bersinar Terang
Bintang Yang Bertaburan
Awan Putih Beriring
Menambah Indahnya Alam

Laut Biru Membentang
Ombak Putih Bergulung
Biduk Yang Berserakan
Meraih Nafkah Seharian

Reff.
Pulau Yang Bertaburan
Zamrud Yang Tiada Ternilai
Tetesan Embun Waktu Fajar
Menyambung Pernafasan

Indahnya Kehidupan
Dambaan Semua Insan
Jangan Sampai Di Hancurkan
Karna Itu Pemberian





Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

MUSLIHAT CINTA
Cipt : Afandi Yc

Janji – Janji Mesra
Selalu Kau Ucapkan
Angin – Angin Sorga
Sering Kau Hembuskan

Kata – Kata Indah
Memberi Harapan
Senyum – Senyum Manis
Akhirnya Kebohongan

Reff.
Biarlah Ku Terpedaya
Biarlah Ku Kecewa
Biarlah Itu Muslihat Saja
Tuhan Pasti Membalasnya

Selalu Kan Ku Ingat
Peristiwa Lalu
Tak Mudah Terulang
Ku Jadikan Pengalaman


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

KEAGUNGAN
Cipt : Afandi Yc

Ku Lihat Lautan Indah Permai
Ku Lihat Pantai Ikan – Ikan
Ku Lihat Gunung Yang Menghijau
Ku Dengar Burung Berkicauan

Marilah Kita Syukuri
Segala Yang Diberikan
Indahnya Rahmat Dari Tuhan
Yang Penuh Keagungan

Reff.
Manusia ...Kau Sadarilah
Manusia ...Kau Syukurilah
Manusia ...Kau Bertobatlah
Ciptakan Perdamaian

Ku Tadahkan Kedua Tangan
Ku Mohon Ampunan
Berilah Kami Jalan
Yang Dapat Restu Mu Oh Tuhan


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

TITIPAN AMANAH
Cipt : Afandi Yc

Betapa Indahnya Sorga Loka
Rahmat Tuhan Yang Tiada Terkira
Jangan Sampai Di Pungkiri
Segala Janji – Janji

Ingatlah Insan Dunia Fana
Segala Dosa Yang Dilakukan
Akhirnya Hancur Kehidupan
Bertobatlah Pada Tuhan

Reff.
Termenung – Termenung Pikirkanlah
Menangis – Menangis Penyesalan
Semoga – Semoga Ada Keampunan
Memohon – Memohon Keridhoan

Indahnya Fatwa Disyairkan
Semoga Jadi Ingatan
Pesan Bagi Semua Insan
Lahirkanlah Perdamaian


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

INSAN LAUTAN

Cipt : Afandi YC

Betapa Riangnya Para Nelayan
Mengarung Lautan Terbentang Luas
Menetang Ombak dan Badai
Demi Menyambung Kehidupan

Sungguh Murni Hatimu Oh Nelayan
Menanggung Kesulitan Semua Insan
Berpanas Berhujan Tak Kau Hiraukan
Budi Besarmu Selaku Makhluk Tuhan

Reff.
Kumohon Padamu Oh Tuhan
Berkahilah Nasib Nelayan
Berilah Mereka Perlindungan
Dari Keganasan Lautan

Tabahkanlah Hatimu Oh Nelayan
Pahlawan Abadi Di Lautan
Tanpa Kau Kami Kan Sengsara
Pasti Laut Mengalami Kehancuran

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

ANAMBAS
Cipt : Afandi Yc

Anambas Permata Berlian
Bertabur Laut China Selatan
Berkilau-kilau Keemasan
Penuh Pengharapan Bagi Masa Depan

Anambas Hutan Rimba Menghijau
Nyiur Melambai Sepanjang Pantai
Bergulung Ombak Bersenandung Merdu
Mengandung Hikayat Putra – Putri Bangsa

Reff.
Alam Indah Cemerlang
Laut Biru Luas Membentang
Harapan Kita Dimasa Depan
Jangan Sampai Hanya Jadi Hayalan

Alangka Gembira Semua
Anambas Lahir di Pangkuan
Berdesis Suara Terdengar
Memuja Restu Yang Kuasa

Promosikan Kabupaten Anambas Lewat Lagu



ANAMBAS- Pemkab Kepulauan Anambas bekerja sama dengan Sanggar Belia Bermada Kecamatan Palmatak menggarap album berisikan lagu-lagu khas daerah ini. Album tersebut bertujuan untuk mempromosikan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).

Saat ini, proses penggarapan album tengah memasuki tahap pembuatan video klip. Adapun yang bertindak sebagai Eksekutif Produser adalah mantan Sekda KKA Herdi Usman. Album ini berisi 11 lagu yang dinyanyikan oleh delapan penyanyi diantaranya Ketua DPRD KKA Amat Yani dan Plh Sekda KKA, Hamdi.

Selain kedua tokoh itu, lagu lainnya akan dinyanyikan oleh para seniman Anambas seperti Dedy Yunizar, Deli yanti, Noviyanti serta Reni Maya Sari dan lainnya. Menurut Amat Yani, peluncuran album berisi lagu-lagu daerah Anambas ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat nasional namun juga internasional.

"Ini untuk mempromosikan daerah ini agar dilirik oleh dunia internasional," kata Amat Yani di sela-sela pembuatan video klip lagu yang dinyanyikannya di kawasan Tanjung Lambai, Selasa (20/4).

"Dalam Album ini, saya menyanyikan lagu 'Rentak Anambas' sementara Pak Sekda (Hamdi) menyanyikan lagu berjudul 'Bandara Palmatak'," kata Amat lagi.

Kata Amat, dalam video klip lagu Rentak Anambas, dirinya akan bernyanyi sembari memperlihatkan keindahan alam yang ada di daerah ini. Salah satu lokasi yang masuk dalam video klipnya adalah daerah Tanjung Lambai mengingat panorama laut, pantai dan gugusan pulau di kawasan ini memang sangat indah.

"Dalam setiap video klip pada lagu-lagu yang dinyanyikan, akan memperlihatkan seluruh potensi Anambas. Ini agar masyarakat luar bisa melihat sekaligus menikmati kekayaan khazanah budaya dan alam kita," katanya.

Dikatakan, hampir semua lagu dalam album ini diciptakan oleh seniman lokal seperti Yusli Yusuf dan seniman lainnya. Selain Rentak Anambas dan bandara Palmatak, album ini juga mengandalkan lagu-lagu daerah seperti Sri Anambas, Zapin Pulau Tujuh serta Kisah Penanak Nelayan.

"Insya Allah, dalam waktu dekat lagu-lagu dalam album ini sudah bisa dipromosikan dengan muncul di layar televisi agar seluruh masyarakat Indonesia bahkan internasional mengetahui tentang Kabupaten Anambas.

Pencipta lagu sekaligus Produser, Yusli Yusuf menambahkan, lagu-lagu yang ada di album ini memang sengaja diciptakan dengan latar belakang potensi yang ada di daerah ini, baik itu masyarakatnya, budaya dan juga kekayaan alam sampai dunia investasi.

Kata Yusli, proses rekaman dilaksanakan di studio Madas Pekanbaru. Penggarapan album ini sudah dimulai sejak awal tahun 2010 lalu. Diharapkan, album daerah ini mampu menjadi sarana promosi yang baik bagi Anambas untuk menarik perhatian masyarakat dunia datang ke daerah ini baik sebagai turis terlebih berinvestasi.

Jemaja Timur, Kepulauan Anambas


Jemaja Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Kecamatan ini diresmikan oleh Bupati Natuna pada tanggal 18 Desember 2006 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 09 Tahun 2006. Setelah dibentuknya Kabupaten Kepulauan Anambas, maka kecamatan ini menjadi berada di dalam jurisdiksi Kabupaten Kepulauan Anambas.

Desa

Batas wilayah

Utara Laut Cina Selatan dan Kecamatan Jemaja
Selatan Malaysia Barat dan Laut Cina Selatan
Barat Kecamatan Jemaja
Timur Kecamatan Siantan

POR Jemaja Timur Dibuka Sekda

Kamis, 18 Maret 2010
ANAMBAS-Pekan Olahraga (POR) Kecamatan Jemaja Timur dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Anambas Ir, H Herdi Usman di Desa Kula Maras belum lama ini.

Kegiatan ini diikuti seluruh desa yang ada di Kecamatan Jemaja di antaranya Desa Kuala Maras, Hulu Maras dengan mempertandingkan beberapa cabang diantaranya sepakbola, voly ball dan takrau.

"Kita baru saja membuka POR Kecamatan Jemaja Timur yang dilaksanakan di Desa Kuala Maras. Kita berharap ini menjadi momentum semakin meningkatnya prestasi olah raga di Jemaja Timur, kata Sekda Anambas, Herdi Usman.

Dia mengatakan kegiatan ini untuk memotivasi para generasi muda agar lebih menekuni oleha raga, baik itu cabang sepak bola, voly dan lainnya. Jika olahraga ini ditekuni maka sangat potensial apalagi dengan pembinaan yang terus dilaksanakan secara kontinyu.

"POR ini sangat strategis dalam melakukan pembinaan terhadap generasi muda dan memotivasinya untuk meningkatkan presatasi yang lebih baik lagi,"jelasnya.

Saat ini kata Herdi prestasi dibidang olah raga memang masih sangat minim. Namun jika berkerja keras dan bersama membangun olah raga dari sejak dini bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan dengan pembinaan yang dilaksanakan prestasi dibidang olah raga akan lebih baik.

Sekda berharap perserta dapat menjaga sportifitas dalam bertanding sehingga sampai partai pucak (final) seluruh pertandingan yang dilaksanakan berjalan dengan sukses dan lancar.(sm/28)

Safari Ramadhan Gubernur ke Anambas (kuala maras kec, jemaja timur)

Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah melaksanakan Safari Ramadhan ke Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Sabtu 5 September atau bertepatan dengan hari ke 15 Ramadhan 1430 H. Di Jemaja, rombongan Gubernur melaksanaan acara buka puasa bersama dan juga sholat tarawih berjamaah, masing-masing di Desa Kuala Maras dan Desa Letung.

Di Desa Kuala Maras rombongan Gubernur selain melaksanakan buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar, untuk kemudian diteruskan dengan sholat Maghrib berjamaah, juga memberikan sejumlah bantuan atas nama Pemerintah Provinsi Kepri. Bantuan diserahkan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, usai selesai menyantap hidangan buka puasa.

Adapun bantuan yang diserahkan di Desa Kuala Maras yakni, uang tunai sebesar Rp 49 juta yang selanjutnya akan diberikan kepada 6 Masjid dan 7 Surau yang ada di Desa Kuala Maras. Selanjutnya ada juga bantuan berupa 50 buah Al Qur’an dan 100 kaset Qori cilik terbaik Kepri, yakni Mukhlis Saputra.

Usai meyerahkan bantuan, Gubernur Kepri mengatakan, di bulan penuh keagungan ini, kiranya jalinan silaturahmi harus terus ditingkatkan sesama kita. Karena bagaimanapun, jalinan silaturahmi harus terus dibangun. Selain menekankan pentingnya silaturahmi, Gubernur tak lupa juga berharap agar masyarakat Kepri, bisa terus meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Termasuk terus meningkatkan amal ibadah dibulan baik dan penuh barokah ini. Sehingga, masyarakat Kepri bisa menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera. Dan ini juga sesuai dengan tujuan pembangunan, yang sedang dan terus dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri, jelas Gubernur.

Rombongan selanjutnya bertolak ke Desa Letung juga masih di Kecamatan Jemaja, dengan menggunakan jalur darat. Setelah menempuh perjalanan darat kurang lebih 1 jam, rombongan selanjutnya tiba di Desa Letung. Di Desa Letung Gubernur bersama rombongan selanjutnya melaksanakan sholat Isya dan sholat tarawih berjamaah dengan masyarakat Desa Letung.

Disana kembali Gubernur kembali menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 50 juta, dan juga bantuan berupa uang tunai masing-masing Rp 5 juta yang diperuntukan bagi Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA) dan Madrasah Diniyah Aliyah (MDA) di Desa Letung. Tak ketinggalan juga, bantuan berupa 50 buah Al Qur’an dan 100 kaset dari Qori terbaik Kepri, Mukhlis Saputra.

Usai menyerahkan bantuan, rangkaian acara dilanjutkan dengan sholat tarawih berjamaah. Adapun yang bertindak sebagai penceramah saat sholat tarawih adalah, Ustad Jamaludin Nur dari Batam.

Usai melaksanakan sholat tarawih, rombongan selanjutnya bermalam di rumah dinas Camat Jemaja, sekaligus bersahur bersama pada pagi harinya. Turut mendampingi Gubernur Kepri Ismeth Abdullah dalam rangkain Safari Ramadhan, Kajati Kepri Sugiyanto, Danrem 033/Wira Pratama Kepri Kol (Arh) Mardimin, Danguskamla, Anggota DPD RI Idris Zaini, anggota DPRD Kepri Tawarich, pejabat Pemprov Kepri, tokoh masyarakat Kepri dan juga tokoh masyarakat Jemaja. (red)

pelabuhan pikok kuala maras dan belum di fungsikan




sedih pun masih terasa di hati
sampai sekarang pelabuhan ini masih belum bisa difungsikan
entah sampai kapan

beban terasa berat jika pulang ke kampung harus melewati
letung, dan tidak di pelabuhan,
mungkin pemerintah mau kejadian di serasan terjadi lagi
banyak yang meninggal di saat gelombang naik,
menghantam pelabuhan tengah laut,
memakai pompong,,,





ikan belanak di laut kuala maras kec, jemaja timur

ada yang tahu ikan belanak ,,,
wahhh kalau di panggang sungguh enak nya
tak lupa penulis menjaring pulang lebaran kemaren,
sangan seronoknya
dapat pun besar2,,

menjaring adalah salah satu
kebiasaan orang kuala maras
jika tidak ada laok di rumah boleh
la kita menjaring,,
tak perlu jauh, di serkitar
rumah pun sudah banyak dapat,,,
hahhahha







serba serbi desa ulu maras kec, jemaja timur kab, ANAMBAS

ini sLh salah satu desa yang berada di kec jemaja timur,
desa ulu maras tepatnya,,
penulis terpesona akan mesjid peninggalan jaman dahulu
dan baru di renovasi,,,
dengan sentuhan cat kuning nya,,
membuat suasana seakan hidup,

di sisi nya terdapat meriam peninggalan jaman dahulu
dan masih bisa di fungsikan katanya,,,






GENTING PULO KEC JEMAJA TIMUR

HY ALL
WELLCOME

kemarin tuh pulang ke kampung pas lebaran, eeh saya ke genting pulo ada yang tau ,
pasti bingung kan ,,,
genting pulo salah satu desa yang berada di kec jemaja timur
kab anambas tepatnya,,, kabupaten yang kaya itu lo,, akan
kekayaan laut, dan minyaknya,,, hahahhahhaha

eeh ada yang lebih seru lagi ne
adanya fosil gajah
wahhhhhhhh kok bisa yaa,,
saya pun tidak tahu juga,
ada yang jumpa katanya ,,,
yah besarnya gg terlalu lah sebesar bis sekolah,,

looolollooo kok gg terlalu besar,,
sempat saya mengambil fotonya,,,







kuala maras tempatku dibesarkan





TNI AL masih Cari Istri Bupati Anambas



TRIBUNNEWS.COM, ANAMBAS-
Patroli TNI AL dan Nelayan masih menelusuri perairan antara Tarempa dan Rinai, mencari tiga korban kebakaran kapal Puskesmas AnambasTambelan, Kamis (20/5).

Korban yang masih hilang di laut tersebut adalah Ny Ely Yusrizal, Plt Bupati Anambas, Anggota TNI AL Hartono dan staf Humas KKA Yuda. Sementara lima korban selamat yang mengalami luka bakar saat ini dirawat di RS Lapangan Palmatak.

“TNI AL dan nelayan hingga saat ini masih menyisir lokasi kejadian mencari korban kapal Puskesmas terbakar yang hilang,” ungkap Kadis Kominfo KKA, Oscar Septen SH kepada Tribunnews.com.

Patkamla Tambelan berangkat dari Tarempa menuju Letung sekitar pukul 08.45 WIB. Kapal membawa 21 penumpang, yang terdiri dari dua staf Humas, empat ABK anggota TNI AL dan 15 anggota PKK KKA yang dipimpin Ny Ely Yusrizal.

Sekitar pukul 09.20 kapal tersebut terbakar diduga akibat hubungan arus pendek pada accumulator, sehingga menyambar bahan bakar. Para korban berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

Sekitar 30 menit terampung di laut, para korban akhirnya dibantu oleh kapal nelayan yang lewat disekitar lokasi. Dan korban selamat langsung dibawa ke Tarempa untuk mendapat pertolongan. Sekitar pukul 14.00 WIB kapal Patkamla Tambelan sudah tenggelam setelah hangus dimakan sijago merah. (gas)

copy link : http://www.tribunnews.com/2010/05/20/tni-al-masih-cari-istri-bupati-anambas

Malam ini, Istri Bupati Anambas masih Hilang



Nasib naas menimpa rombongan ibu-ibu PKK Pemkab Anambas, Provinsi Kepri, Kamis (20/5). Speedboat Patroli Keamanan Laut (Patkamla) milik TNI AL Tarempa, Anambas yang digunakan rombongan terbakar dan tenggelam pukul 09.30, sekitar 20 menit dari Tarempa, ibukota Anambas, di titik koordinat 03.10.512 LU dan 106.05.401 BT.

Sebanyak 21 penumpang yang menceburkan diri ke laut berhasil diselamatkan. Namun tiga penumpang kapal naas tersebut hingga Kamis malam belum ditemukan.

"Sampai pukul 21.00 WIB tiga korban masih dinyatakan hilang," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Kepulauan Anambas, Agus Raja Unggul yang dihubungi dari Tanjungpinang, Kamis (20/5) malam .

Agus yang ikut dalam pencarian korban hilang tersebut mengatakan mereka yang dinyatakan masih hilang tersebut adalah Nyonya Mauly Yulianti alias Elli, istri Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kepulauan Anambas Yusrizal; Yudha (staf Humas Pemkab Kepulauan Anambas); dan Praka Hartono (anggota TNI AL).

Hartono merupakan Kapten Kapal Patkamla Lanal Tarempa yang naas tersebut. Saat itu, menurut dia, kapal tersebut membawa rombongan pengurus PKK Pemkab Kepulauan Anambas.

Menurut dia, sampai saat ini seluruh tim gabungan dan juga warga setempat masih melakukan pencarian di lokasi kapal tenggelam. "Beberapa kapal cepat dari perusahaan minyak lepas pantai yang ada juga ikut memberikan bantuan," katanya.

Pencarian terus dilakukan dengan melibatkan helikopter dan kapal milik TNI AL. Kapal yang dikerahkan yakni Parkit, Sauna milik Conoco Philip, Patkamla, KRI Mata Kora, KRI Kelabang, KRI Kala Hitam milik TNI AL.

Saat pencarian, menurut dia, juga terjadi kendala akibat angin kencang dan gelombang yang relatif cukup tinggi. "Menjelang sore angin bertiup kencang sehingga gelomabang laut diperkirakan mencapai 2-3 meter. Malam ini juga terkendala akibat gelap," ujarnya.

Plt Bupati Anambas Yusrizal juga sudah berada di Tarempa untuk ikut mencari istrinya. "Mudah-mudahan ibu selamat. Mohon doanya agar ibu bisa segera ditemukan," kata Yusrizal yang juga menjabat sebagai Asisten I Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) saat dihubungi dari Tanjungpinang, Kamis petang. (*)

copy link : http://www.tribunnews.com/2010/05/20/malam-ini-istri-bupati-anambas-masih-hilang

Kebakaran Diduga Akibat Selang Bensin Bocor


TRIBUNNEWS.COM, BATAM--Terbakarnya speedboat puskesmas keliling milik pemerintah kabupaten Anambas (bukan milik TNI seperti yang diberitakan sebelumnya) yang membawa rombongan PKK Kabupaten Anambas di Perairan Pulau Lingai Kabupaten Anambas, diduga

karena percikan api yang menyambar dari selang bensin kapal yang bocor.

Seorang saksi mata, M Silim atau biasa disapa Ical, warga Anambas, dari 18 korban yang berhasil diselamatkan, tiga orang di antaranya mengalami luka bakar yang cukup parah.

Para korban saat ini sedang dirawat di beberapa tempat, diantaranya di Puskesmas Tarempa dan Rumah Sakit Lapangan di Matak. Direncanakan, korban yang mengalami luka parah dan tidak bisa ditangani medis setempat, akan dilarikan ke Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri.

Sampai saat ini, empat korban yakni istri Plt Bupati Anambas Ny Yusrizal, dua anggota PKK dan satu anggota TNI masih hilang dan belum berhasil ditemukan.

copy link : http://www.tribunnews.com/2010/05/20/kebakaran-diduga-akibat-selang-bensin-bocor

semoga dalam mengahadapinya di beri ketabahan .



Laporan wartawan Tribun Batam, Iman Suryanto

TRIBUNNEWS.COM, BATAM
- Kapal ferry pelayanan puskesmas keliling milik kabupaten Anambas Kepulauan Riau terbakar di tengah laut, ketika melakukan perjalanan dari pulau Tarempa menuju pulau Letung. Kapal tersebut berisi 21 ibu ibu PKK, 19 orang selamat dan 3 masih belum ditemukan, termasuk Ny Yusrizal istri dari pelaksana tugas (PLT) Bupati Anambas, Kamis (20/5) sekitar pukul 11.00.

Kronologis terbakarnya kapal puskesmas tersebut bermula ketika rombongan ibu ibu PKK yang dipimpin Ny Yusrizal bergerak dari Anambas, sebuah kabupaten baru pemekaran dari Natuna menuju pulau Letung dengan menggunakan speed Patroli Keamanan Laut TNI AL Anambas.

Ketika sampai di perairan dekat pulau Lingai, tiba-tiba speed terbakar dan membuat ibu ibu PKK tersebut panik dan sebagian menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri karena api bertambah besar. Diduga, api berasal dari percikan korsleting listrik dan kebocoran selang bensin.

Hingga berita ini diturunkan, 18 orang telah ditemukan dengan luka bakar berat dan ringan yang selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit Pal Matak dan RS Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau.

Tiga wanita yang masih hilang adalah istri Plt Bupati Anambas Ny Yusrizal, seorang anggota TNI AL dan seorang lagi anggota PKK.

Perlu diketahui, di kabupaten Anambas dan Natuna terdapat kapal ferry yang berfungsi sebagai puskesmas terapung. Ferry tersebut sering mendatangi pasien ke pulau-pulau untuk mengadakan pengobatan. Maklum, di wilayah ini 96 persen adalah laut dengan ribuan pulau pulau.

Letak kabupaten Anambas berada di sebelah utara pulau Batam, di perairan laut China selatan. Jarak dari Anambas menuju Singkawang atau Pontianak sebenarnya lebih dekat dibanding ke Batam atau Tanjungpinang.

Akses transportasi dari Batam atau Tanjungpinang ke kabupaten Natuna dan Anambas hanya kapal laut dan Riau Airlines yang dulu sempat terbang seminggu sekali. Transportasi masih sering dibantu tenaga kapal atau pesawat milik TNI AL. Ombak di perairan ini sering menjadi pengganggu transportasi laut karena tergolong perairn laut lepas dengan ketinggian hingga 1,5 meter. (*)

copy link : http://www.tribunnews.com/2010/05/20/kapal-puskesmas-anambas-terbakar-istri-bupati-hilang
terima kasih penilis ucapkan kepada TRIBUN , TELah memasukkan berita kampoeng halaman penulis tercinta,, yang lagi dalam musibah ...

dan penulis mengucapkan,,
turut berduka cita atas keluarga yang tertimpa musibah,
semoga di beri ketabahn dalam menghadapi nya...
aminn .

rindu kualamarasku

kangen kampung, keluarga, teman, dan semua nyaaaa....













Yang wajah-wajahnya selalu kuingat. Yang tiap wajah punya ruang di dalam hatiku. Yang masing-masing wajah punya cerita bersamaku. Setiap wajah selalu punya sesuatu untuk dibagi bersamaku. Yang tiap wajah selalu kurindu. Merekalah yang kurindu.

Yang smsnya selalu kutunggu. Yang smsnya selalu mebuatku tersenyum. Yang isi smsnya terkdang membuatku tertawa hingga terjengkang. Yang smsnya selalu membuatku semakin merindukan mereka. Merekalah yang kurindu.

Yang suaranya selalu bergema di telingaku. Yang telponnya selalu kutunggu tiap malam. Yang tiap kali bicara denganku selalu meneduhkan hatiku yang bagai riam. Mereka itu yang kurindu.

Yang ketiadannya membuatku sepi, sepi yang mengiris hingga ke ulu hati. Yang rasa sepinya selalu membuatku menangis di tiap kali sujud. Yang dalam tiap kali tangis, nama merekalah yang terucap dan doa Robitoh kupanjatkan. Mereka semua yang kurindu.

Yang tiap kebaikannya selalu kukenang. Yang tiap amarahnya selalu menyadarkan. Yang doa mereka selalu mengiringku berjalan. Yang selalu ada maaf setiap kali aku salah. Mereka adalah orang-orang yang kurindu.

Yang selalu temaniku di tiap langkahku di jalan-jalan yang asing. Yang selalu meramaikan hidupku yang terkadang sendiri. Yang selalu bercerita tentang cinta. Yang selalu membuatku bahagia. Mereka itu yang kurindu.

Yang selalu ada di hati dan takkan pernah mati. Yang tiap kejadian bersama mereka akan selalu abadi. Yang tak pernah benci walau sudah kusakiti. Yang siap setiap saat tiap kali kumencari. Yang mengajariku tentang cinta yang hakiki. Mereka semua sangat kurindu.

Yang mendukungku tiap kali aku mulai lompatan besar. Yang menyokongku dengan doa, cinta dan kasih sayang. Yang menggandengku di masa-masa gelap, dan melepasku kala aku siap. Yang menangkapku tiap kali aku jatuh. Yang mengobatiku tiap kali aku sakit. Yang memelukku tiap kali aku menangis. Sungguh, mereka semua yang kurindu.

Yang menertawaiku tiap kali aku melakukan hal-hal bodoh. Yang bercanda bersamaku. Yang merasakan apa yang kurasa. Yang ikut menangis bila aku menangis, yang ikut bahagia tiap kali aku menang. Yang menjadi tempatku mengadu tiap kali aku kalah. Yang dengan seluruh tenaga akan mendorongku untuk kembali berjuang. Mereka-mereka itulah yang kurindu.

Yang seiring sejalan bersamaku. Yang setia menemaniku mengarungi hidup. Yang menegurku tiap aku silap. Yang banyak mengajariku hal-hal yang berguna. Yang selalu menegarkanku. Yang selalu menjagaku dari segala yang mungkin menyakitiku. Yang selalu melindungiku selama aku tumbuh. Yang membuatkanku benteng penuh cinta agar kudapat tumbuh dan hidup dengan nyaman dan aman. Mereka-merekalah yang kurindu.

Yang akan kuberikan terbaik dari yang kumiliki. Yang akan selalu kubagi apa yang kupunya. Yang seluruh cinta dan rasa sayangku kuberi untuk mereka. Yang ingin kulindungi dan selalu kujaga. Yang ingin selalu kubuat bahagia, tersenyum dan tertawa. Yang ingin selalu kuiringi. Yang akan kuhibur tiap takut mencekam. Aku merindukan mereka.

Di sepanjang rel ini aku tersenyum. Senyum penuh bahagia karena tahu sebentar lagi akan bertemu dengan orang-ornag yang kurindu, kusayang dan kucinta. Di tempatku tumbuh besar yang kusebut rumah. tempatku kembali pulang...