Kuala Maras

blog nye uqang jemaje timur

Sunset at Pelabuhan Pikok Desa Kualamaras

sore adalah waktu yang tepat untuk menyejukkan hati, melihat sunset,,

Di kuburan nenek Desa Padang melang

lebaran ke 5 disempatkan ke makam nenek yang berada di desa Padang melang, semoga diterima sisisi NYA. cucumu merindukan dan selalu berdoa untukmu. :-(



mungkin hanya doa yang bisa kami panjatkan untukmu,,,

Bakar-bakar pada malam hari di pelabuhan pikok desa Kualamaras :D

dengan 3 ekor ikan simbok/tongkol ikut meramaikan, :D
sampai tak cukup ikan tu,, yok makan kite,, :D jangan berebut ye ?


makan bagi2 :D

Malam Tanding Pawai Hari Raya Aidil Fitri di Desa Kualamaras

Persiapan pawai di depan mesjid yang diikuti seluruh warga desa kualamaras .





wah pak RT nya ada ne ,, Pak rw nya mana ne ??? :D
 

dengan peserta RT/RW di Desa Kualamaras.
seronok nye malam tu,, hehehhe :D

Wisata Alam AIR TERJUN NERAJA. Desa Ulumaras



Wellcome to objek wisata air terjun neraja Desa Ulumaras, hempp, pulang liburan kemaren saya sempatkan untuk mengunjungi air terjun neraja ditemani Mahen, Rio, Zaly. wah sesampainya disana langsung disambut dengan bacaan selamat datang di air terjun neraja, wah dengan suasana sejuk dan suara air yang berkejaran. wah sangat menyejukkan jiwa, tentram damai itu lah dirasakan. tak sabar untuk mengeluarkan pancingan untuk memancing. dan langsung terjun untuk mandi..


dengan menaiki anak tangga, yang tinggi kita akan sampai ke tahap 2 air terjun ini. hemm,, banyak anak tanga akan terasa capek juga. tp semua itu perlu perjuangan untuk naik ,, hahah



suasana lubuk 2 air terjun, air yang biru dengan gemercik air,, wah ,,, tak sabar saya untuk terjun,,

















bagaimana ? cantik, hempp boleh lah bertandang kalo ada waktu merasakan sejuknya dan pemandangan yang begitu indah...




Ulumaras Kec. Jemaja Timur

ULUMARAS


Ulu Maras adalah salah satu desa yg kita lewati jika kita bepergian ke letung jemaja, pada dasarnya penduduk ulumaras penghasilan utamanya adalah berkebun dengan menanam buah-buahan dan sayuran. beda dengan kualamaras, sebagian penghasilan penduduk nya adalah ikan yg didapati dari laut. dan yang tak kalah penting penduduk ulumaras ini penghasilan nya dengan mengambil getah atau menyadap getah karet. untuk menyadap getah penduduk harus pergi pagi-pagi dan pulang pada sore hari, dengan hasil yang lumayan banyaknya. menyadap getah adalah salah satu penghasilan terbesar penduduk ulumaras ini dikarenakan harga getah yang melambung tinggi per kilo nya.








ini adalah salah satu hasil getah karet yang dihasilkan penduduk ulumaras. sungguh salah satu hasil alam yang berlimpah ruah. jika kita mejaga alam tersebuat maka alam akan memberikan yang terbaik pula buat kita. bersukur kepada tuhan atas karunia yang telah diberikan.

hempp.
sebenarnya masih banyak yg mau saya tulis tentang serba serbi ulumaras ini.
dan masih banyak pula kekayaan alam yang ada.

wassalamm..

PPTK Akan Tinjau Proyek Letung- Kuala Maras



Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul mengaku belum melihat secara riil kondisi proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red) yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha yang pagu anggarannya kurang lebih Rp1,5 milair dari dana APBD Anambas.

"Terus terang sampai sat ini saya belum sempat meninjau proyek pengerjaan Jalan Letung - Kuala Maras tersebut. Kebetukan saat ini saya masih berada di Kalimantan. Dan insya allah sepulang dari sini (Kalimantan-red) kita langsung turun ke lapangan untuk meninjau sekaligus mengecek proyek itu," ujar Khairul kepada Haluan Kepri, melalui telpon genggamnya, Sabtu (9/1).

Khairul menjelaskan, bahawa tender proyek pemeliharaan jalan yang dimenangi PT Anugerah Kelmilau Usaha itu baru berjalan sekitar belasan belasan hari. Oleh karenannya, Dinas PU Kabupaten Anambas belum bisa mengontrol dan mengambil langkah terkait pengaduan dari LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas ke DPRD.

"Namun jika pengaduan dari LSM Tawas tersebut ada benarnya, kita dari PPTK Dinas PU akan meninjau ulang serta memberikan teguran kepada kontraktor bersangkutan," ungkap Khairul.

Ditanya masalah pencairan dananya telah berjalan sekitar 20 persen terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan jalan Letung-Kuala Maras, menurut Khairul, pembayaran tersebut merupakan bentuk uang muka yang dikeluarkan Pemkab Anambas untuk pengerjaan proyek tersebut.

"Tarmen sebesar 20 persen yang telah dikeluarkan untuk PT Anigerah Kemilau Usaha tidak lain merupakan uang muka untuk tahap awal pengerjan proyek jalan itu," kata Rusli mengasakan.

Sementara itu Direktur PT Anigerah Kemilau Usaha, Rusli membantah temuan LSM Tawas yang mendiskreditkan perusahaannya atas pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras sarat penyimpangan.

"Dari mana LSM Tawas itu bisa mengatakan kalau proyek pengerjaan Jalan Letung - Kuala Maras sarat penyimpangan. Laporan tersebut jelas mengada-mengada dan tidak berdasarkan fakta di lapangan. saya bantah itu," kata Rusli dengan nada berang melalui sambungan telpon, Minggu (10/1).

Dijelaskan Rusli, tender proyek yang dikerjakannya itu belum sampai pada perjanjian kontrak awal dengan Pemkab Anambas yakni selama 6 bulan. Dan sampai kini pengerjaannya baru berjalan selama 16 hari.

Keterlambatan pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut diakui Rusli karena ada beberapa hal, salah satunya kondisi cuaca yang tidak memungkin di Kabupaten Anambas beberapa hari belakangan mengakibatkan pengerjaan jalan sedikit terhambat.

"Bebebrapa hari belakangan hujan terus mengguyur lokasi proyek jalan yang kami kerjakan. Sehingga alat-alat berat yang stand by tidak mampu untuk meratakan tanah yang berlumpur. Sekali lagi saya katakan, alat berat untuk pemeilaharaan jalan tersebut telah ada di lokasi," tandasnya.

Disinggung mengenui tarmen yang telah diterima sebesar 20 persen, Rusli mengaku kalau dana tersebut sudah sewajarnya diterima perusahannya dari Pemkab Anambas untuk memulai pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung- Kuala Maras.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Anambas, Amat Yani saat dikonfirmasi, terkait laporan LSM Tawas Kabupaten Anambas, menyangkut temuan indikasi ketidakberesan pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras belum berhasil diperoleh keterangan. Berkali-kali dihubungi ke nomor telpon genggamnya sedang tidak aktif.

Seperti diberitakan, LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas mengkritisi pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red). Proyek yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha dengan pagu anggaran Rp1,5 milair dari APBD Anambas tersebut sarat penyimpangan dan tidak sesuai kontrak awal.

Ketua LSM Tawas Kabupaten Anambas, Indra Syahputra mengatakan, sesuai dengan kontrak awal antara Pemerintah Kabupaten Anambas dalam hal ini Dinas Pekrerjaan Umum (PU) dengan kontraktor yang mengikuti proses lelang harus memenuhi syarat untuk memenangkan tender proyek tersebut.

"Bagaimana proyek jalan itu bisa berjalan dengan lancar kalau alat-alat berat seperti exavator, motorgrader, vibro/compact, dumtruck dan loder untuk mengerjakan jalan itu saja belum sampai di lokasi," ujar Indra melalui sambungan telpon, Jumat







hahhaha
ne sudoh lah ageg,
ngaquk kedo pe wai??
ade ape dengan jalan kite kat atas tok ?
kenape belom siap2??

Komisi III Tinjau Proyek Letung - Kuala Maras





- Terkait Laporan LSM Tawas ke DPRD -

BATAM- Komisi III DPRD Kabupaten Anambas bersama elemen masyarakat, meninjau langsung lokasi proyek pemeliharaaan Jalan Letung- Kuala Maras yang dikerjakan kontraktor PT Anugerah Kemilau Usaha yang pagu anggarannya kurang lebih Rp1,1 milair dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Anambas, Senin (10/1).

Kedatangan anggota Komisi III yang diketuai H Saidrus ke lokasi proyek pemeliharaan jalan sepanjang 1,5 kilo meter tersebut untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan seperti yang dilaporkan LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas ke DPRD baru-baru ini.


"Anggota Komisi III DPRD Anambas bersama rombongan elemen masyarakat dan LSM Tawas telah berangkat ke lokasi proyek, Senin (10/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Dan mereka tiba di lokasi, malam sekitar pukul 23.00 WIB," jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Anambas, H Nur Adnan Nala, kepada Haluan Kepri melalui sambungan telpon, Senin (10/1) malam.

Nur Adnan menjelaskan, berdasar laporan anggota Komisi III di lokasi proyek, bahwa
apa yang dilaporkan LSM Tawas ke DPRD, terkait temuan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pemeliharaan jalan tersebut terutama menyangkut ketiadaan alat berat di lokasi proyek ada benarnya.

"Memang, disatu sisi kontraktor PT Anugerah Kemilau Usaha dalam pengerjaan pemeliharaan proyek Jalan Letung-Kuala Maras tersebut belum memobilisasikan alat berat ke lokasi. Seharusnya untuk pemadatan ruas jalan lama yang bergelombang itu, menggunakan alat berat, namun faktanya di lapangan belum," ujar Nur Adnan menambahkan.

Nur Adnan menyebut, dari beberapa fakta yang ditemukan di lapangan, masyarakat juga seharusnya memahami bahwa kontraktor dalam melaksanan pekerjaannya sampai saat ini baru mulai pada Desember 2010 lalu. Artinya pengerjan jalan tersebut baru berjalan sekitar dua atau tiga minggu dengan masa kontrak selama 180 hari kerja (6 bulan-tred).

Jadi kata Nur Adnan, dengan baru berjalannya pengerjaan proyek tersebut, jelas belum menampakkan hasil. "Terus terang, kami juga bingung atas pengaduan LSM Tawas tersebut. Apa kira-kira yang salah dalam pengerjaan proyek tersebut selain ketiadaan alat berat tadi," kata dia.

Disinggung soal tarmen awal yang diterima kontraktor sebesar 20 persen, kata Nur Adnan, bahwa dana tersebut memang sudah seharusnya diterima, siapa pun yang memenangkan tender tersebut sebagai langkah awal dimulainya pengerjaan proyek pemerintah.

"Jadi kalau kita melihat, tidak ada yang salah dan menyimpang dari yang yang telah dikerjakan kontraktor," ucap Nur Adnan lagi.

Kendati demikian, Nur Adnan juga mengimbau kepda semua pihak, bahwa persoalan tersebut seharusnya harus dilihat secara objektif. Sebaliknya, jika ada ditemukan kejanggalan-kejanggalan dan penyimpangan di lapangan, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kemarahan warga.

"Bahkan DPRD sendiri pun akan mengambil tindakan tegas jika faktanya nanti ditemukan kesalahan yang dilakukan kontraktor," ucap Nur Adnan.

Diberitakan sebelumnya, LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas mengkritisi pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red). Proyek yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha dengan pagu anggaran Rp1,3 milair dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Anambas tersebut sarat penyimpangan dan tidak sesuai kontrak awal.

Ketua LSM Tawas Kabupaten Anambas, Indra Syahputra mengatakan, sesuai dengan kontrak awal antara Pemerintah Kabupaten Anambas dalam hal ini Dinas Pekrerjaan Umum (PU) dengan kontraktor yang mengikuti proses lelang harus memenuhi syarat untuk memenangkan tender proyek tersebut.

"Bagaimana proyek jalan itu bisa berjalan dengan lancar kalau alat-alat berat seperti exavator, motorgrader, vibro/compact, dumtruck dan loder untuk mengerjakan jalan itu saja belum sampai di lokasi," ujar Indra melalui sambungan telpon, Jumat (7/1).

Yang lebih membingungkan lagi kata Indra, kejanggalan-kejanggalan yang ditemukannya itu terbukti. Bahwa tidak satu pun alat berat yang dimaksud tertera di dalam perjanjian kontrak dengan Pemkab Anambas.

Bahkan lanjut Indra, pengerjaan proyek yang dikerjakan PT Anugreah Kemilau Usaha itu terkesan asal-asalan dan tidak tepat guna. Karena dalam pengerjaan proyek tersebut, kontraktor tidak menggunakan alat berat, di mana nanti hasilnya dapat berakibat fatal terhadap kualitas proyek.(hk/af)




nyantai kat pelabuhan pikok pe wai ??
gaya wak nak,,
pike ke jalan kite tok ndok siap2 ade ape ke ??
wak neh nak,
mike ke cewek teqos.
hahahah

Wilayah KABUPATEN ANAMBAS

Wilayah Anambas

Link : http://setdaanambas.info/wilayah.php

1. Pembagian Wilayah
Pembagian wilayah administratif Kabupaten Kepulauan Anambas berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 2008 terdiri dari 6 (enam) kecamatan, 2 Kelurahan dan 32 Desa. Ditambah dengan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan Tengah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 17 Tahun 2008. Berdasarkan keputusan tersebut letak masing-masing Ibukota Kecamatan :
No
Nama Kecamatan
Ibu Kota Kecamatan
1.
Siantan Tarempa
2.
Jemaja Letung
3.
Palmatak Tebang Ladan
4.
Jemaja Timur Ulu Maras
5.
Siantan Selatan Air Bini
6.
Siantan Tengah Air Asuk
7.
Siantan Timur Nyamuk
Sumber : Monografi Kecamatan Kabupaten Kepulauan Anambas, 2008

Berdasarkan keputusan tersebut, luas wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas adalah 46.664,14 Km2 atau 2,47% dari luas Indonesia seluas 1.890.754 Km2, terdiri atas luas daratan 592,14 Km2 atau 1,27% dan luas lautan 46.033,81 Km2 atau 98,73% dengan Panjang Garis Pantai adalah 1.128,57 Km2 (Sumber : RTRL Kabupaten Natuna, 2007).
Luas kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas adalah sebagai berikut :
Kecamatan Siantan, dengan luas 45,39 Km2;
Kecamatan Siantan Timur, dengan luas 88,92 Km2;
Kecamatan Siantan Selatan, dengan luas 115,48 Km2;
Kecamatan Siantan Tengah, dengan luas 22,14 Km2;
Kecamatan Palmatak, dengan luas 129,94 Km2;
Kecamatan Jemaja, dengan luas 78,26 Km2;
Kecamatan Jemaja Timur, dengan luas 127,59 Km2.

2. Kondisi Wilayah
Kondisi wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas untuk melakukan pergerakan antar wilayah kecamatan hanya dapat dilalui dengan transportasi laut. Sedangkan untuk melakukan perjalanan ke Provinsi dapat melalui transportasi laut dan udara.
Jarak tempuh antar Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Provinsi adalah :
No
Kecamatan
Jarak Ke Ibukota Kabupaten (Miles)
Jarak Ke IbukotaProvinsi (Miles)
1
Siantan
-
200.34
2
Siantan Timur
10.44
199.93
3
Siantan Selatan
8.19
196.80
4
Siantan Tengah
5.61
205.16
5
Palmatak
8.26
208.41
6
Jemaja
38.70
166.23
7
Jemaja Timur
37.37
164.15
Sumber : Diolah dari Google Earth, 2009

Sedangkan untuk jarak tempuh antara Ibu Kota Kabupaten dengan beberapa Negara/Daerah lain adalah :
No
Dari Ibukota Kabupaten
Daerah / Negara
Jarak (Miles)
1
Tarempa Bintan
179.07
2
Tarempa Natuna
152.79
3
Tarempa Johor
205.97
4
Tarempa Singapore
202.29
5
Tarempa Batam
195.04
6
Tarempa Malaysia
268.76
7
Tarempa Kamboja
524.56
8
Tarempa Thailand
826.06
9
Tarempa Vietnam
764.68
10
Tarempa Brunei
621.38
11
Tarempa Kuching
318.91
12
Tarempa Riau
371.79
13
Tarempa Jakarta
640.72
14
Tarempa Jemaja
26.27
15
Tarempa Kiabu
26.40
16
Tarempa Pulau Bawah
37.84
17
Tarempa Bandara Matak
16.96
Sumber : Diolah dari Google Earth, 2009

(Sumber : http://anambaskab.go.id, September 2010)

Link : http://setdaanambas.info/wilayah.php

Profil GEOGRAFIS KABUPATEN ANAMBAS

Dua Proyek Jemaja Timur Terbengkalai



ANAMBAS- Dua proyek pembangunan di Kecamatan Jemaja Timur, yakni jembatan di Kuala Maras dan Rumah Tunggu Puskesmas terbengkalai. Pemkab Anambas pun diminta memberi perhatian khusus terhadap dua proyek tersebut.

Ketua LSM Germilang Anambas, Muhamad Khosim mengatakan, pembuatan reel jembatan di daerah Kuala Maras itu sudah dimulai sejak tahun 2008 lalu. Namun sampai sekarang realisasinya baru sekitar 50 persen.


"Pembagunan jembatan itu sudah tidak berjalan sejak pertengahan tahun 2009 lalu," katanya, Rabu (14/7).

Padahal, lanjut Khosim, jembatan itu cukup vital karena menghubungkan daerah Kuala Maras dengan Hulu Maras di kecamatan tersebut. Karena itu, sudah sepatutnya jika pemerintahs egera menyelesaikan proyek itu.

Selain jembatan tersebut, kata Khosim, proyek lain yang butuh perhatian adalah pembangunan 'Rumah Tunggu' di Puskesmas Jemaja Timur. Sejauh ini, gedung itu tidak kunjung ditempati. Hal ini membuat kondisi rumah tunggu tersebut memprihatinkan karena dipenuhi semak dan alang-alang.

"Sangat disayangkan, pemerintah sudah membangun tapi dibiarkan terbengkalai. Sebaiknya bangunan tersebut segera ditempati dan dirawat," katanya.

"Kita berharap pembangunan di daerah ini terus digesa agar masyarakat bisa merasakan dampaknya."

Dermaga Jemaja Timur Belum Berfungsi

ANAMBAS- Ketua LSM Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (Germilang) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) menilai, keberadaan dermaga di Jemaja Timur mati suri. Pasalnya, meski dermaga ini sudah ada sejak Anambas masih bergabung dengan Kabupaten Natuna, namun sampai sekarang masih belum difungsikan.

"Sampai sekarang dermaga tersebut belum bisa digunakan, masih belum ada kejelasan tentang fungsinya," kata Kosim, Senin (12/7).


Padahal, pembangunan dermaga tersebut dimaksudkan untuk mempermudah akses masyarakat Jemaja Timur yang hendak bepergian menggunakan KM Bukit Raya untuk merapat ke kecamatan yang merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Jemaja itu.

"Sampai sekarang, masyarakat Jemaja Timur yang ingin naik ke KM Bukit Raya masih harus naik kapal pompong terlebih dahulu," katanya.

Masalah yang ada di dermaga, kata Kosim juga mencakup ketersediaan akses jalan. Saat ini, pembangunan jalan menuju dermaga masih belum selesai dan layak untuk digunakan.

"Jalannya memang sudah dibangun, namun belum siap dan layak untuk digunakan," kata dia.

Kosim meminta pemerintah dan juga para wakil rakyat untuk dapat memperhatikan masalah ini agar jangan sampai pembangunan yang telah ada tersia-siakan dan tidak berfungsi. Menurut dia, jika dermaga Jemaja Timur difungsikan, maka akses masyarakat menuju ke ibu kota kabupaten ataupun ke provinsi dapat lebih mudah yang secara otomatis pelan tapi pasti, akan memberi dampak positif bagi perekonomian daerah ini.


jadi pertanyaan kami ne bile way ???
tak sanggop rase de kalau balek kuale
harus terombang ambing d PELABUHAN LETUNG
ckkckcckckc

Pelabuhan Perintis Letung Mengkhawatirkan

ANAMBAS- Pelabuhan Perintis Letung di Kecamatan Jemaja, Kabupaten Anambas, saat ini kondisinya sudah sangat menghawatirkan. Pasalnya, dari seluruh tiang penyangga yang ada, kondisinya sudah hampir putus semua dimakan usia.

Syahbandar Jemaja, Ponco mengatakan jika pelabuhan Perintis Letung ini tidak segera dilakukan perbaikan, diperkirakan kurang lima tahun ke depan pelabuhan yang dibangun sekitar tahun 1996 dari APBN tersebut akan ambruk dengan sendirinya.

"Jangankan ada kapal yang merapat, tidak ada kapal pun dermaganya bergoyang dengan sendirinya diterjang ombak, seperti mau ambruk," kata Ponco belum lama ini.

Selain itu lanjut Ponco, kondisi yang sangat dikhawatrikan lagi jika ada kapal baik Perintis dan kapal lainnya yang merapat di pelabuhan tersebut. Sebab, selain dipenuhi calon penumpang dan keluarga yang menjemput, areal pelabuhan itu juga dijadikan sejumlah warga sebagai tempat berjualan bagi masyarakat sekitar.

"Kita sudah mencoba memberikan masukan kepada warga agar tidak berjualan di sekitar pelabuhan, namun tidak pernah digubris. Bahkan ada diantara mereka yang memarkirkan mobil di area pelabuhan tersebut," jelas Ponco.

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan lagi, ia sudah melaporkan hal tersebut kepada Pemerintah Daerah Anambas agar dapat melakukan perbaikan sesegera mungkin sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kita harapkan pemerintah daerah segera menanggapinya," ujar Ponco.

http://www.haluankepri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7242:pelabuhan-perintis-letung-mengkhawatirkan&catid=29:anambas&Itemid=54

CKCKC
kalau lah mengkhawatirkan kenape
dan ape gune pelabuhan pikok kuala maras tak digunakan !!!
tolong lah petinggi cepatkan dan fungsikan segera pelabuhan KAMI !!!

Proyek Jalan Letung - Kuala Maras Sarat Penyimpangan

- Pemkab Diminta Segera Tindak Lanjuti -

BATAM- LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) KaRata Penuhbupaten Kepulauan Anambas mengkritisi pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red). Proyek yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha dengan anggaran Rp1,5 milair dari dana APBD Anambas tersebut sarat penyimpangan dan tidak sesuai kontrak awal.

Ketua LSM Tawas Kabupaten Anambas, Indra Syahputra mengatakan, sesuai dengan kontrak awal antara Pemerintah Kabupaten Anambas dalam hal ini Dinas Pekrerjaan Umum (PU) dengan kontraktor yang mengikuti proses lelang harus memenuhi syarat untuk memenangkan tender proyek tersebut.


"Bagaimana proyek jalan itu bisa berjalan dengan lancar kalau alat-alat berat seperti exavator, motorgrader, vibro/compact, dumtruck dan loder untuk mengerjakan jalan itu saja belum sampai di lokasi sampai saat ini," ujar Indra melalui sambungan telpon, Jumat (7/1).

Yang lebih membingungkan lagi kata Indra, kejanggalan-kejanggalan yang ditemukannya itu terbukti. Bahwa tidak satu pun alat berat yang dimaksud tertera di dalam perjanjian kontrak dengan Pemkab Anambas.

Bahkan lanjut Indra, pengerjaan proyek yang dikerjakan PT Anugreah kemilau Usaha itu asal-asalan dan tidak tepat guna. Karena dalam pengerjaan proyek tersebut, kontraktor tidak menggunakan alat berat, di mana nanti hasilnya dapat berakibat fatal terhadap kualitas proyek.

"Kuat dugaan tarmen pencairan dananya telah berjalan sekitar 20 persen terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan jalan Letung-Kuala Maras. Padahal jika dilihat dari pengerjaan proyek itu, berdasarkan pantauan kami sama sekali belum layak dibayar," ungkap Indra.

Sebagai LSM tempatan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Indra berharap kepada pejabat berwenang seperti Bupati dan kepala dinasnya, serta unsur pimpinan DPRD Anambas agar mengecek proyek tersebut ke lapangan.

"Jika faktanya ada ditemukan kejanggalan dalam proyek tersebut, segera ditindak lanjuti. Tidak hanya itu, kepada kontraktor proyek juga harus diberi sanksi tegas," tegas Indra.

Untuk menindak lanjuti temuan penyimpangan pada proyek tersebut, LSM Tawas, telah melayangkan surat pengaduan kepada DPRD Kabupaten Anambas, tertanggal 4 Januari 2011. Indar berharap para wakil rakyat tersebut segera menyikapi hal itu.

"Hal ini jika dibiarkan berlarut-larut dan tidak ada tindakan dari pejabat terkait akan berdampak buruk terhadap kemajuan Kabupaten Anambas ke depannya." katanya.

Sementara itu Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul ketika dikonformasi ke telpon selulernya tadi malam belum bisa dihubungi, meski terdengar nada aktif.

MASSYAALLAH ,,, BILE KE NAK MAJU !!!
Banyak Betol Penjilat !!!