Kuala Maras

blog nye uqang jemaje timur

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas Rentak Anambas

Sejarah Singkat Sanggar Seroja Kabupaten Anambas


Kesenian Orkes Melayu merupakan salah satu kebudayaan daerah yang sangat penting untuk ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kesenian ini akan tetap terjaga dan dilestarikan didalam masyarakat. Orkes Melayu Seroja adalah salah satu kegiatan swadaya masyarakat yang peduli akan khasanah budaya Melayu khususnya Budaya Melayu di Kabupaten Kepulauan Anambas. Bermula dari kesepakatan dan komitmen yang tinggi beberapa orang yang sangat merasakan betapa budaya melayu khususnya dikalangan generasi muda sudah sangat ditinggalkan. Dan bahkan lagu-lagu melayu sudah banyak dilupakan. Perlunya sebuah regenerasi kebudayaan dari orang tua kepada anak dan cucu mereka akan kebudayaan itulah, maka kami merasa terpanggil menghidupkan kembali kebudayaan tersebut khususnya membangkitkan kembali orkes melayu atau lagu-lagu melayu yang hampir punah di tanah Melayu itu sendiri

Selama perjalanan Orkes Melayu sebelumnya bernama SRI SIANTAN ini jarang ditampilkan dan tidak mempunyai pengurus. Pada tanggal 12 Desember 2005 terbentuklah pengurus baru Orkes Melayu dengan nama ORKES MELAYU SEROJA KECAMATAN SIANTAN dan belum mempunyai peralatan yang lengkap, untuk latihan selama ini kami meminjam alat dari Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siantan dan Anggota. Orkes Melayu Seroja sekarang sudah berubah menjadi SANGGAR SEROJA berdasarkan Akte Notaris No.6 Tahun 2009. Sehingga Kegiatan Kegiatan Sanggar Seroja semakin berkembang.

Sekilas kabupaten Anambas



Sejarah pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terlepas dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan), yang hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Riau telah dimekarkan menjadi 6 Kabupaten yaitu : Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kabupaten Kepulauan Anambas atau gugusan kepulauan Anambas sendiri pada masa pemerintahan kolonial belanda pernah menjadi pusat kewedanaan yakni berpusat di Tarempa. Ketika itu, Tarempa adalah pusat pemerintahan di pulau tujuh termasuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut district dan Jemaja wilayahnya disebut Onderdistrict dengan ibukota Letung.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia tanggal 18 Mei 1956, Provinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:
Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).
Kewedanaan Karimun, meliputi wilayahKecamatan Karimun, Kundur dan Moro.
Kewedanaan Lingga, meliputi Lingga, Singkep dan Senayang.
Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi Siantan, Jemaja, Midai, Serasan, Tambelan, Bungguran Barat dan Bungguran Timur.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP / 247 / 5/ 1965, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.
Berdasarkan Undang-Undang No. 53. Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam. Kabupaten Natuna terdiri atas 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bungguran Timur, Bungguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.
Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2008 menjadi 17 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Palmatak, Subi, Bungguran Utara, Pulau Laut, Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Tengah, Siantan Timur, Siantan Selatan, Jemaja Timur dan Siantan Tengah.
Seiring dengan pemekaran kecamatan yang bertujuan untuk memperpendek rentang kendali, muncul aspirasi untuk menjadikan Gugusan Kepulauan Anambas sebagai daerah otonom tersendiri. Melalui perjuangan yang cukup panjang baik di Pusat maupun di daerah, Kabupaten Kepulauan Anambas akhirnya terbentuk melalui Undang-Undang No. 33 Tahun 2008 tanggal 24 Juli 2008. Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan, Kecamatan Siantan Timur, Kecamatan Siantan Selatan, Kecamatan Palmatak, Kecamatan Jemaja dan Kecamatan Jemaja Timur. Ditambah dengan 1 Kecamatan yaitu Kecamatan Siantan Tengah yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 17 Tahun 2008 dengan cakupan wilayah administrasi Desa Air Asuk, Desa Air Sena dan Desa Teluk Siantan.

Sejarah Siantan ANAMBAS


Di gugusan Kepulauan Riau, tepatnya di Kecamatan Siantan, berjejerlah pulau-pulau asri yang belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Pulau-pulau ini amatlah tenang. Kalau berjalan-jalan, maka yang didapatkan hanyalah kera dan tupai yang berlompatan dari satu batang ke batang lainnya.
Bila malam merayap, takkan terdengar dendang pantun anak-anak dara yang mengusik hati. Begitu juga dengan musik dan lagu. Yang ada hanyalah bunyi deburan ombak memecah karang, serta suara burung hantu yang bersahut-sahutan sepanjang malam. Konon, cerita hantu-hantu laut pun ikut berjoget-joget.

Di antara gugusan pulau-pulau tersebut. Terdapat satu pulau bernama pulau Matak, kalau dalam bahasa daerah berarti pulau harapan. Suatu hari, beberapa bahtera melemparkan jangkarnya, berlabuh di pantai pulau Matak. Angkatan bahtera itu dipimpin oleh seorang hulubalang yang melarikan diri dari kerajaan pulau Bintan. Pelarian itu ternyata disebabkan hulubalang tidak berkesesuaian dengan raja di sana. Hulubalang ini bernama Dewa Perkasa yang berasal dari negeri Campa. Maksud mereka singgah hanya untuk mencari minum dan buah kayu di hutan untuk penambah bekal.

Seketika, Dewa Perkasa mulai tertarik untuk menetap di pulau ini. Dicarinyalah tempat yang bagus, maka berjumpalah sebuah gunung yang bernama gunung Kota. Di sanalah Dewa perkasa dan anak buahnya mendirikan perkampungan. Mereka mulai bercocok tanam, seperti menanam kelapa, sagu dan tanaman lainnya. Namun, pekerjaan yang paling penting, yang sebagian dikerjakan oleh penduduknya adalah melanun (bajak laut). Mereka membajak perahu-perahu terutama perahu dagang. Banyak harta rompakan yang mereka dapatkan, apalagi jika bertemu dengan perahu-perahu dari Bintan habis di rompaknya. Makanya, Datuk Dewa perkasa sangat ditakuti.
Sesuai perkembangan, gunung Kota makin makin lama makin ramai. Untuk menjaga keselamatan kampung dan pengikut-pengikutnya, maka didirikanlah benteng-benteng. Namun demikian, Datuk Dewa Perkasa merasakan bahwa kehidupannya kurang lengkap, karena belum ada yang melayaninya sebagai seorang suami. Sebenarnya bukan tidak ada perempuan di kampung tersebut, namun Dewa merasa belum ada yang cocok.
Suatu hari, dalam perjalanan melanun, bertemulah mereka dengan iringan perahu-perahu. Ternyata perahu-perahu tersebut berasal dari negeri Johor, maka terjadilah perang senjata, sehingga banyak yang mati dan luka parah.
Salah satu dari perahu tersebut membawa seorang putri yang cantik molek. Putri ini adalah salah seorang putri pembesar di negeri Johor. Sudah menjadi adat perang yang kalah menjadi tawanan. Mereka boleh melakukan apa saja terhadap tawanan perang.
Bagaimanakah dengan tawanan yang cantik molek tersebut? Rupanya ini adalah awal kehidupan baru bagi Datuk Dewa Perkasa. Dewa Perkasa sudah tertawan hatinya kepada sang putri. Maka dinikahinyalah Putri Johor itu dengan membuat pesta tujuh hari tujuh malam.
Dari Rahim Putri Johor, lahirlah seorang dara yang sangat elok, dan diberi nama dengan Putri Sri Balau Selak. Dia pun diasuh dengan penuh kasih sayang hingga dewasa. Keanehan dari putri ini, dia suka mengenakan tudung kain bertabur Siantan, sehingga kalau di luar rumah, majahnya susah dilihat.
***
Terdengarlah empat perahu terdampar di teluk gunung Kota. Penduduk menjadi gempar. Datuk Dewa memerintahkan anak buahnya untuk menyongsong ke pantai, untuk menanyakan apa maksud kedatangan mereka. Jika yang datang dengan makud baik, maka terimalah dia sebagai sahabat, jika jahat, tentunya harus dilibas. Ternyata orang-orang di dalam perahu-perahu itu tidak menunjukkan sikap yang bermusuhan. Di dalamnya adalah seorang pemuda yang gagah.
Maka naiklah mereka ke darat menghadap Datuk Dewa. Sambil memperkenalkan diri dengan berpantun;
Hamba bernama Pangeran Merte,Putera mahkota Negeri Brunei.Tapi tidak hamba sangkaTerdampar di negeri yang permai
Hajat pergi ke negeri Bintan,Menghadap paman Sultan Junjungan.Apa daya hajat tak sampai,Perahu kami di hantam badai.
Pangeran Merta mengharapkan bantuan dari Datuk Dewa Perkasa, untuk memperbaiki perahu-perahu yang rusak. Maka Datuk Dewa memerintahkan orang-orangnya untuk membantu Pangeran Merte. Sebagai orang tua, Dewa Perkasa sudah banyak makan asam garam dalam hidupnya. Dia sangatlah tertarik dengan tingkah laku Pangeran Merte. Sesuai dengan pepatah "Bahasa menunjukkan bangsa".
Sejak saat itulah, Datuk kaya Dewa Perkasa berazam dalam hati, untuk menjodohkan anaknya Puteri Sri Balau Selak dengan Pangeran Merte. Rupanya gayung pun bersambut, maka dipinanglah Balau Selak oleh Pangeran Merte. Datuk kaya Dewa Perkasa merasa bahagia karena hajatnya telah tercapai.
Hidup orang di negeri itu kembali berjalan seperti biasa. Pekerjaan sebagai bajak laut sudah belasan tahun ditinggalkan lagi. Namun, kampung di gunung Kota yang memang sudah sempit untuk tempat tinggal, tidak dapat lagi menampung perkembangan penduduk yang begitu pesat. Datuk Kaya Dewa Perkasa memerintahkan kepada Merte, menantunya, untuk mencari tempat yang baik didirikan negeri baru.
Pangeran Merte mengusulkan agar cara memilih sebuah negeri dengan memakai adat-istiadat Brunei. Caranya, diambil batu dari dua tempat itu sebanyak dua tempurung. Kemudian batu-batu itu dirempak.
Setelah dikerjakan rempak batu itu, ternyata salah satu batu itu dapat dirempak. Tanah yang batunya dapat dirempak itulah tempat yang cocok untuk didirikan negeri. Maka berdirilah sebuah negeri yang baru dengan nama kampung Terempak (dapat dikunyah). Kemudian berubah menjadi Terempa hingga terkenal sampai sekarang. Demikianlah Datuk Kaya Dewa Perkasa dan Pangeran Merte hidup damai dengan pengikut-pengikutnya. Pangeran Merta, di kampung Teluk dan Datuk Kaya Dewa Perkasa di kampung Tanjung.
Sampai sekarang masih ada keturunan mereka di Terempa. Terempa sebagai ibunegeri Ex Kewedanaan Pulau Tujuh, Kabupaten Kepuluan Riau, ternyata mempunyai peninggalan berharga seperti dua buah meriam desa Tanjung dan Teluk, Keramat Siantan, Air terjun tujuh tingkat yang di kelilingi pantai-pantai yang indah dan tempat wisata lainnya.

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Burung Putih

Burunglah Putih malam terbanglah malam
Hinggaplah mari dipohon yang tinggi

Sudahku cari sekitarlah alam
Sekitarlah alam , Burunglah Putih
Aduhailah sayang , Burunglah Putih
Tuan seorang penghibur hati
Burung Putih malam terbanglah malam

Terbanglah mari berkawanlah kawan
Hinggaplah mari di dahan yang rapuh

Tuan umpama payunglah terkembang
Sayalah dibawah aduhailah sayang
Sayalah dibawah teduh tumpang berteduh
Burunglah Putih malam terbanglah malam

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Jalak Lenteng

Pukul gendang kulit biawak
Sedikit tidak
Sedikit tidak berdentum lagi
Aduhailah sayang
Kemanalah badan
Kemanalah badan hendak ku bawa
Sedikit tidak beruntung lagi

Jalak Lenteng melayu lagu melayu
Bilalah ku kenang hatiku rindu

Sakit sungguh kena jelatang
Sakitnya tidak
Sakit tak boleh dibawa mandi
Aduhai sayang
Akhirnya sungguh
Sakitnya sungguh dagang menumpang
Sakit tak boleh diubat lagi

Jalak Lenteng lagulah melayu
Biarlah ku kenang hatiku rindu

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Embun Menitik

Embun Menitik
Embun Menitik dihujung bangsal
Ditiup , ditiup angin
Ditiup angin berderai

Ahaii kalaulah pancing
Kalau pancing panjang sejengkal
Jangan janganlah lautan
Jangan duga hendak duga

Sampanlah kokeh
Sampanlah koleh mudik ke hulu
Ahaii anaklah dara
Anaklah dara menjemur kain

Ahai bagailah mana
Bagaimana bunga tak layu
Ahai embun menitik
Embun menitik lain ke tempat lain

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Siti Payung

Tiuplah api abulah berderai
Patah galah haluan perahu
Niat di hati tak mahu bercerai , siti payung
Kuasa Allah sayang , kuasa Allah siapa tahu

Sayang cik siti menggulunglah benang
Benang digulung dari daik
Bagailah mana tidakku kenang , siti payung
Keranalah budi tuan , kerana budi bahasanya baik

Siti payung lagulah melayu
Lagu sejak zaman berzaman
Apalah malang nasib diriku , siti payung
Ke sana ke mari tuan , ke sana ke mari dihina orang

Langit cerah awan pun biru
Angin menghembus meniup bayu
Kalau nak tahu untung nasibku , siti payung
Bagaikan kacalah sayang , bagaikan kaca terhempas ke batu

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Sayang Musalmah

Sayang Musalmah memakai sanggul
Ahaii turun ke sawah
Turun ke sawah menanam padi

Emas berkayan dapatku pikul
Aku tak sanggup menanggung budi

Turun ke sawah
Turun ke sawah menanam pada
Ahaiii hendak dijual
Hendak dijual ke pekan lama

Jangan selalu menanggung budi
Keraplah kali jadi bencana

Sayang Musalmah
Sayang MUsalmah memakai tudung
Ahai tudung dibeli
Aduhai Musalmah di kedai cina

Rindu hati dendamlah menanggung
Mengenangkan nasib diri merana ahaiilah sayang
Mengenanggkan nasib aduhaii Musalmah
Diri merana

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Pasir Roboh

Pasir Putih dipinggir kali Pasir Roboh
Pasir Putih dipinggir tempat menyabung
Tempat menyabung ayam berlaga sayang
Pasir Roboh tempat menyabung
Tempat menyabung ayam berlaga sayang

Kasih tak boleh dijual beli Pasir Roboh
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda bukannya benda buat berniaga
Sayang Pasir Roboh
Bukannya benda buat berniaga sayang

Pasir Putih pantainya indah Pasir Roboh
Pasir Putih pantainya indah
Tempatlah orang tempatlah orang bersuka ria
Sayang Pasir Roboh
Tempatlah orang bersuka ria sayang

Bercerai kasih bukannya mudah Pasir Roboh
Bercerai kasih bukannya mudah Pasir Roboh
Sampai mati sampailah mati terkenang juga
Sayang Pasir Roboh
Sampai mati terkenang juga sayang Pasir Roboh
Sayang Musalmah

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

Seri Siantan

Tinggi-tinggi Bukit Siantan .... Aduhai sayang
Banyak terdapat si bunga Melor

Tuan disana rindu tak makan .... Aduhai sayang
Saya disini rindu tak tidur

Buah pauh , buah berangan ... Aduhai sayang
Di dalam peti letak bersama

Sungguh pun jauh dari pandangan ... Aduhai sayang
Di dalam hati tetap bersama

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

MIMPI TAK BERARTI
Cipt : Afandi Yc

Kering ...... Sudah .........
Airmata Yang Di teteskan
Harapan Hampa Kini
Hidup Yang Tiada berarti

Kelu ........ Sudah ............
Lidah Ini Hendak Berkata
Syair Apa Harus Ku Ucapkan
Ujung Jalan Tiada Batas

Reff.
Tapi Tetap Ku Memohon
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa
Ampunilah Dosa – Dosa Mereka
Agar Sadar Mimpi Di Dunia

Lesu ......... Sudah .........
Kaki Ini Akan Melangkah
Tiada Batas Arah Tujuan
Akhir Lebur Tak Berkesan

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

BERDENDANG RIA
Cipt : Afandi Yc

Mari Kita menari
Sambil Kita Bernyanyi
Hilangkan Duka Lara
Gembira Semua
Ooo...Ooo...Marilah

Langkah Kaki Ke Kiri
Langkah Kaki Ke Kanan
Ikut Irama Gendang
Kita Berdendang
Ooo...Ooo...Marilah

Reff.
Cahaya Bersinar Terang
Hilang rasa Gundah Gulana
Angin Berhembus
Burung Berkicau Turut Bersuka Ria
Dendang Bersama

Langkah Kaki Ke Kiri
Langkah Kaki Kanan
Ikut Irama Gendang
Kita Berdendang
Ooo...Ooo...Marilah

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

JANJI PALSU
Cipt : Afandi Yc

Hai Burung Berkicau Ucapkanlah
Ah Angin Berhembus Bisikanlah
Gelombang Di Lautan Katakanlah
Jeritan...Batin...Ini...

Kemanakan Ku Pandang Mata Ini
Kemanakan Ku Dengar Janji Pasti
Kemanakan Ku Tadah Tangan Ini
Mengeluh...Menangis...Menangis...

Reff.
Ku harapkan Ini Kan Lekas Berlalu
Mega Mendung Agar Kembali Cerah
Jangan Sampai Madu Tak Kunjung Datang
Air Tuba Pasti Mengalir Lagi...

Sakitnya Batin Ini Ditusuk Duri
Pedihnya Hati Ini Di Tikam Janji
Pahitnya Hidup Ini Yang Di Lalui
Semoga Tuhan Akan Melindungi

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

HANYA IMPIAN
Cipt : Afandi Yc

Angin Berhembus
Membawa Kabut Hitam
Tunas Menghijau
Menagis Terkulai Layu

Lautan Tenang
Gejolak Bergelombang
Pantai Merintih
Menanggung Kesengsaraan

Reff.
Apakah Ini Malapetaka
Apakah Ini Suatu Kutukan
Apakah Ini Suatu Kemurkaan
Apakah Ini Hanya Hayalan

Bersyukur Sudah
Hayalan Hanya Impian
Menjadi Ingatan
Bagi Semua Insan

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

KENANGAN HARAPAN
Cipt : Afandi Yc

Siang Berganti Malam
Hari Berganti Hari
Apa Yang Jadi Harapan
Hanya Tinggal Kenangan

Kuntum Mekar Di Taman
Baru Akan Berputik
Air Yang Di Siramkan
Tercecer Di Jalanan

Reff.
Apa Mau Dikata
Aku Insan Biasa
Kemana Kan Ku Gapai
Hayalan Sirna Sudah

Kuharap Fajar Menyinsing
Surya Kan Bersinar Lagi
Agar Kembali Cerah
Segala Harapan




Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

ANUGERAH
Cipt : Afandi Yc

Bulan Bersinar Terang
Bintang Yang Bertaburan
Awan Putih Beriring
Menambah Indahnya Alam

Laut Biru Membentang
Ombak Putih Bergulung
Biduk Yang Berserakan
Meraih Nafkah Seharian

Reff.
Pulau Yang Bertaburan
Zamrud Yang Tiada Ternilai
Tetesan Embun Waktu Fajar
Menyambung Pernafasan

Indahnya Kehidupan
Dambaan Semua Insan
Jangan Sampai Di Hancurkan
Karna Itu Pemberian





Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

MUSLIHAT CINTA
Cipt : Afandi Yc

Janji – Janji Mesra
Selalu Kau Ucapkan
Angin – Angin Sorga
Sering Kau Hembuskan

Kata – Kata Indah
Memberi Harapan
Senyum – Senyum Manis
Akhirnya Kebohongan

Reff.
Biarlah Ku Terpedaya
Biarlah Ku Kecewa
Biarlah Itu Muslihat Saja
Tuhan Pasti Membalasnya

Selalu Kan Ku Ingat
Peristiwa Lalu
Tak Mudah Terulang
Ku Jadikan Pengalaman


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

KEAGUNGAN
Cipt : Afandi Yc

Ku Lihat Lautan Indah Permai
Ku Lihat Pantai Ikan – Ikan
Ku Lihat Gunung Yang Menghijau
Ku Dengar Burung Berkicauan

Marilah Kita Syukuri
Segala Yang Diberikan
Indahnya Rahmat Dari Tuhan
Yang Penuh Keagungan

Reff.
Manusia ...Kau Sadarilah
Manusia ...Kau Syukurilah
Manusia ...Kau Bertobatlah
Ciptakan Perdamaian

Ku Tadahkan Kedua Tangan
Ku Mohon Ampunan
Berilah Kami Jalan
Yang Dapat Restu Mu Oh Tuhan


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

TITIPAN AMANAH
Cipt : Afandi Yc

Betapa Indahnya Sorga Loka
Rahmat Tuhan Yang Tiada Terkira
Jangan Sampai Di Pungkiri
Segala Janji – Janji

Ingatlah Insan Dunia Fana
Segala Dosa Yang Dilakukan
Akhirnya Hancur Kehidupan
Bertobatlah Pada Tuhan

Reff.
Termenung – Termenung Pikirkanlah
Menangis – Menangis Penyesalan
Semoga – Semoga Ada Keampunan
Memohon – Memohon Keridhoan

Indahnya Fatwa Disyairkan
Semoga Jadi Ingatan
Pesan Bagi Semua Insan
Lahirkanlah Perdamaian


Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

INSAN LAUTAN

Cipt : Afandi YC

Betapa Riangnya Para Nelayan
Mengarung Lautan Terbentang Luas
Menetang Ombak dan Badai
Demi Menyambung Kehidupan

Sungguh Murni Hatimu Oh Nelayan
Menanggung Kesulitan Semua Insan
Berpanas Berhujan Tak Kau Hiraukan
Budi Besarmu Selaku Makhluk Tuhan

Reff.
Kumohon Padamu Oh Tuhan
Berkahilah Nasib Nelayan
Berilah Mereka Perlindungan
Dari Keganasan Lautan

Tabahkanlah Hatimu Oh Nelayan
Pahlawan Abadi Di Lautan
Tanpa Kau Kami Kan Sengsara
Pasti Laut Mengalami Kehancuran

Lagu-Lagu Melayu Kabupaten Anambas

ANAMBAS
Cipt : Afandi Yc

Anambas Permata Berlian
Bertabur Laut China Selatan
Berkilau-kilau Keemasan
Penuh Pengharapan Bagi Masa Depan

Anambas Hutan Rimba Menghijau
Nyiur Melambai Sepanjang Pantai
Bergulung Ombak Bersenandung Merdu
Mengandung Hikayat Putra – Putri Bangsa

Reff.
Alam Indah Cemerlang
Laut Biru Luas Membentang
Harapan Kita Dimasa Depan
Jangan Sampai Hanya Jadi Hayalan

Alangka Gembira Semua
Anambas Lahir di Pangkuan
Berdesis Suara Terdengar
Memuja Restu Yang Kuasa

Promosikan Kabupaten Anambas Lewat Lagu



ANAMBAS- Pemkab Kepulauan Anambas bekerja sama dengan Sanggar Belia Bermada Kecamatan Palmatak menggarap album berisikan lagu-lagu khas daerah ini. Album tersebut bertujuan untuk mempromosikan seluruh potensi yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).

Saat ini, proses penggarapan album tengah memasuki tahap pembuatan video klip. Adapun yang bertindak sebagai Eksekutif Produser adalah mantan Sekda KKA Herdi Usman. Album ini berisi 11 lagu yang dinyanyikan oleh delapan penyanyi diantaranya Ketua DPRD KKA Amat Yani dan Plh Sekda KKA, Hamdi.

Selain kedua tokoh itu, lagu lainnya akan dinyanyikan oleh para seniman Anambas seperti Dedy Yunizar, Deli yanti, Noviyanti serta Reni Maya Sari dan lainnya. Menurut Amat Yani, peluncuran album berisi lagu-lagu daerah Anambas ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat nasional namun juga internasional.

"Ini untuk mempromosikan daerah ini agar dilirik oleh dunia internasional," kata Amat Yani di sela-sela pembuatan video klip lagu yang dinyanyikannya di kawasan Tanjung Lambai, Selasa (20/4).

"Dalam Album ini, saya menyanyikan lagu 'Rentak Anambas' sementara Pak Sekda (Hamdi) menyanyikan lagu berjudul 'Bandara Palmatak'," kata Amat lagi.

Kata Amat, dalam video klip lagu Rentak Anambas, dirinya akan bernyanyi sembari memperlihatkan keindahan alam yang ada di daerah ini. Salah satu lokasi yang masuk dalam video klipnya adalah daerah Tanjung Lambai mengingat panorama laut, pantai dan gugusan pulau di kawasan ini memang sangat indah.

"Dalam setiap video klip pada lagu-lagu yang dinyanyikan, akan memperlihatkan seluruh potensi Anambas. Ini agar masyarakat luar bisa melihat sekaligus menikmati kekayaan khazanah budaya dan alam kita," katanya.

Dikatakan, hampir semua lagu dalam album ini diciptakan oleh seniman lokal seperti Yusli Yusuf dan seniman lainnya. Selain Rentak Anambas dan bandara Palmatak, album ini juga mengandalkan lagu-lagu daerah seperti Sri Anambas, Zapin Pulau Tujuh serta Kisah Penanak Nelayan.

"Insya Allah, dalam waktu dekat lagu-lagu dalam album ini sudah bisa dipromosikan dengan muncul di layar televisi agar seluruh masyarakat Indonesia bahkan internasional mengetahui tentang Kabupaten Anambas.

Pencipta lagu sekaligus Produser, Yusli Yusuf menambahkan, lagu-lagu yang ada di album ini memang sengaja diciptakan dengan latar belakang potensi yang ada di daerah ini, baik itu masyarakatnya, budaya dan juga kekayaan alam sampai dunia investasi.

Kata Yusli, proses rekaman dilaksanakan di studio Madas Pekanbaru. Penggarapan album ini sudah dimulai sejak awal tahun 2010 lalu. Diharapkan, album daerah ini mampu menjadi sarana promosi yang baik bagi Anambas untuk menarik perhatian masyarakat dunia datang ke daerah ini baik sebagai turis terlebih berinvestasi.