Kuala Maras

blog nye uqang jemaje timur

Wisata Alam AIR TERJUN NERAJA. Desa Ulumaras



Wellcome to objek wisata air terjun neraja Desa Ulumaras, hempp, pulang liburan kemaren saya sempatkan untuk mengunjungi air terjun neraja ditemani Mahen, Rio, Zaly. wah sesampainya disana langsung disambut dengan bacaan selamat datang di air terjun neraja, wah dengan suasana sejuk dan suara air yang berkejaran. wah sangat menyejukkan jiwa, tentram damai itu lah dirasakan. tak sabar untuk mengeluarkan pancingan untuk memancing. dan langsung terjun untuk mandi..


dengan menaiki anak tangga, yang tinggi kita akan sampai ke tahap 2 air terjun ini. hemm,, banyak anak tanga akan terasa capek juga. tp semua itu perlu perjuangan untuk naik ,, hahah



suasana lubuk 2 air terjun, air yang biru dengan gemercik air,, wah ,,, tak sabar saya untuk terjun,,

















bagaimana ? cantik, hempp boleh lah bertandang kalo ada waktu merasakan sejuknya dan pemandangan yang begitu indah...




Ulumaras Kec. Jemaja Timur

ULUMARAS


Ulu Maras adalah salah satu desa yg kita lewati jika kita bepergian ke letung jemaja, pada dasarnya penduduk ulumaras penghasilan utamanya adalah berkebun dengan menanam buah-buahan dan sayuran. beda dengan kualamaras, sebagian penghasilan penduduk nya adalah ikan yg didapati dari laut. dan yang tak kalah penting penduduk ulumaras ini penghasilan nya dengan mengambil getah atau menyadap getah karet. untuk menyadap getah penduduk harus pergi pagi-pagi dan pulang pada sore hari, dengan hasil yang lumayan banyaknya. menyadap getah adalah salah satu penghasilan terbesar penduduk ulumaras ini dikarenakan harga getah yang melambung tinggi per kilo nya.








ini adalah salah satu hasil getah karet yang dihasilkan penduduk ulumaras. sungguh salah satu hasil alam yang berlimpah ruah. jika kita mejaga alam tersebuat maka alam akan memberikan yang terbaik pula buat kita. bersukur kepada tuhan atas karunia yang telah diberikan.

hempp.
sebenarnya masih banyak yg mau saya tulis tentang serba serbi ulumaras ini.
dan masih banyak pula kekayaan alam yang ada.

wassalamm..

PPTK Akan Tinjau Proyek Letung- Kuala Maras



Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Anambas, Khairul mengaku belum melihat secara riil kondisi proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red) yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha yang pagu anggarannya kurang lebih Rp1,5 milair dari dana APBD Anambas.

"Terus terang sampai sat ini saya belum sempat meninjau proyek pengerjaan Jalan Letung - Kuala Maras tersebut. Kebetukan saat ini saya masih berada di Kalimantan. Dan insya allah sepulang dari sini (Kalimantan-red) kita langsung turun ke lapangan untuk meninjau sekaligus mengecek proyek itu," ujar Khairul kepada Haluan Kepri, melalui telpon genggamnya, Sabtu (9/1).

Khairul menjelaskan, bahawa tender proyek pemeliharaan jalan yang dimenangi PT Anugerah Kelmilau Usaha itu baru berjalan sekitar belasan belasan hari. Oleh karenannya, Dinas PU Kabupaten Anambas belum bisa mengontrol dan mengambil langkah terkait pengaduan dari LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas ke DPRD.

"Namun jika pengaduan dari LSM Tawas tersebut ada benarnya, kita dari PPTK Dinas PU akan meninjau ulang serta memberikan teguran kepada kontraktor bersangkutan," ungkap Khairul.

Ditanya masalah pencairan dananya telah berjalan sekitar 20 persen terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan jalan Letung-Kuala Maras, menurut Khairul, pembayaran tersebut merupakan bentuk uang muka yang dikeluarkan Pemkab Anambas untuk pengerjaan proyek tersebut.

"Tarmen sebesar 20 persen yang telah dikeluarkan untuk PT Anigerah Kemilau Usaha tidak lain merupakan uang muka untuk tahap awal pengerjan proyek jalan itu," kata Rusli mengasakan.

Sementara itu Direktur PT Anigerah Kemilau Usaha, Rusli membantah temuan LSM Tawas yang mendiskreditkan perusahaannya atas pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras sarat penyimpangan.

"Dari mana LSM Tawas itu bisa mengatakan kalau proyek pengerjaan Jalan Letung - Kuala Maras sarat penyimpangan. Laporan tersebut jelas mengada-mengada dan tidak berdasarkan fakta di lapangan. saya bantah itu," kata Rusli dengan nada berang melalui sambungan telpon, Minggu (10/1).

Dijelaskan Rusli, tender proyek yang dikerjakannya itu belum sampai pada perjanjian kontrak awal dengan Pemkab Anambas yakni selama 6 bulan. Dan sampai kini pengerjaannya baru berjalan selama 16 hari.

Keterlambatan pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut diakui Rusli karena ada beberapa hal, salah satunya kondisi cuaca yang tidak memungkin di Kabupaten Anambas beberapa hari belakangan mengakibatkan pengerjaan jalan sedikit terhambat.

"Bebebrapa hari belakangan hujan terus mengguyur lokasi proyek jalan yang kami kerjakan. Sehingga alat-alat berat yang stand by tidak mampu untuk meratakan tanah yang berlumpur. Sekali lagi saya katakan, alat berat untuk pemeilaharaan jalan tersebut telah ada di lokasi," tandasnya.

Disinggung mengenui tarmen yang telah diterima sebesar 20 persen, Rusli mengaku kalau dana tersebut sudah sewajarnya diterima perusahannya dari Pemkab Anambas untuk memulai pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung- Kuala Maras.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Anambas, Amat Yani saat dikonfirmasi, terkait laporan LSM Tawas Kabupaten Anambas, menyangkut temuan indikasi ketidakberesan pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras belum berhasil diperoleh keterangan. Berkali-kali dihubungi ke nomor telpon genggamnya sedang tidak aktif.

Seperti diberitakan, LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas mengkritisi pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red). Proyek yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha dengan pagu anggaran Rp1,5 milair dari APBD Anambas tersebut sarat penyimpangan dan tidak sesuai kontrak awal.

Ketua LSM Tawas Kabupaten Anambas, Indra Syahputra mengatakan, sesuai dengan kontrak awal antara Pemerintah Kabupaten Anambas dalam hal ini Dinas Pekrerjaan Umum (PU) dengan kontraktor yang mengikuti proses lelang harus memenuhi syarat untuk memenangkan tender proyek tersebut.

"Bagaimana proyek jalan itu bisa berjalan dengan lancar kalau alat-alat berat seperti exavator, motorgrader, vibro/compact, dumtruck dan loder untuk mengerjakan jalan itu saja belum sampai di lokasi," ujar Indra melalui sambungan telpon, Jumat







hahhaha
ne sudoh lah ageg,
ngaquk kedo pe wai??
ade ape dengan jalan kite kat atas tok ?
kenape belom siap2??

Komisi III Tinjau Proyek Letung - Kuala Maras





- Terkait Laporan LSM Tawas ke DPRD -

BATAM- Komisi III DPRD Kabupaten Anambas bersama elemen masyarakat, meninjau langsung lokasi proyek pemeliharaaan Jalan Letung- Kuala Maras yang dikerjakan kontraktor PT Anugerah Kemilau Usaha yang pagu anggarannya kurang lebih Rp1,1 milair dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Anambas, Senin (10/1).

Kedatangan anggota Komisi III yang diketuai H Saidrus ke lokasi proyek pemeliharaan jalan sepanjang 1,5 kilo meter tersebut untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan seperti yang dilaporkan LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas ke DPRD baru-baru ini.


"Anggota Komisi III DPRD Anambas bersama rombongan elemen masyarakat dan LSM Tawas telah berangkat ke lokasi proyek, Senin (10/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Dan mereka tiba di lokasi, malam sekitar pukul 23.00 WIB," jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Anambas, H Nur Adnan Nala, kepada Haluan Kepri melalui sambungan telpon, Senin (10/1) malam.

Nur Adnan menjelaskan, berdasar laporan anggota Komisi III di lokasi proyek, bahwa
apa yang dilaporkan LSM Tawas ke DPRD, terkait temuan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan proyek pemeliharaan jalan tersebut terutama menyangkut ketiadaan alat berat di lokasi proyek ada benarnya.

"Memang, disatu sisi kontraktor PT Anugerah Kemilau Usaha dalam pengerjaan pemeliharaan proyek Jalan Letung-Kuala Maras tersebut belum memobilisasikan alat berat ke lokasi. Seharusnya untuk pemadatan ruas jalan lama yang bergelombang itu, menggunakan alat berat, namun faktanya di lapangan belum," ujar Nur Adnan menambahkan.

Nur Adnan menyebut, dari beberapa fakta yang ditemukan di lapangan, masyarakat juga seharusnya memahami bahwa kontraktor dalam melaksanan pekerjaannya sampai saat ini baru mulai pada Desember 2010 lalu. Artinya pengerjan jalan tersebut baru berjalan sekitar dua atau tiga minggu dengan masa kontrak selama 180 hari kerja (6 bulan-tred).

Jadi kata Nur Adnan, dengan baru berjalannya pengerjaan proyek tersebut, jelas belum menampakkan hasil. "Terus terang, kami juga bingung atas pengaduan LSM Tawas tersebut. Apa kira-kira yang salah dalam pengerjaan proyek tersebut selain ketiadaan alat berat tadi," kata dia.

Disinggung soal tarmen awal yang diterima kontraktor sebesar 20 persen, kata Nur Adnan, bahwa dana tersebut memang sudah seharusnya diterima, siapa pun yang memenangkan tender tersebut sebagai langkah awal dimulainya pengerjaan proyek pemerintah.

"Jadi kalau kita melihat, tidak ada yang salah dan menyimpang dari yang yang telah dikerjakan kontraktor," ucap Nur Adnan lagi.

Kendati demikian, Nur Adnan juga mengimbau kepda semua pihak, bahwa persoalan tersebut seharusnya harus dilihat secara objektif. Sebaliknya, jika ada ditemukan kejanggalan-kejanggalan dan penyimpangan di lapangan, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kemarahan warga.

"Bahkan DPRD sendiri pun akan mengambil tindakan tegas jika faktanya nanti ditemukan kesalahan yang dilakukan kontraktor," ucap Nur Adnan.

Diberitakan sebelumnya, LSM Tatanan Wisata Anambas (Tawas) Kabupaten Kepulauan Anambas mengkritisi pengerjaan proyek pemeliharaan Jalan Letung - Kuala Maras (1 paket-red). Proyek yang dikerjakan PT Anugerah Kemilau Usaha dengan pagu anggaran Rp1,3 milair dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Anambas tersebut sarat penyimpangan dan tidak sesuai kontrak awal.

Ketua LSM Tawas Kabupaten Anambas, Indra Syahputra mengatakan, sesuai dengan kontrak awal antara Pemerintah Kabupaten Anambas dalam hal ini Dinas Pekrerjaan Umum (PU) dengan kontraktor yang mengikuti proses lelang harus memenuhi syarat untuk memenangkan tender proyek tersebut.

"Bagaimana proyek jalan itu bisa berjalan dengan lancar kalau alat-alat berat seperti exavator, motorgrader, vibro/compact, dumtruck dan loder untuk mengerjakan jalan itu saja belum sampai di lokasi," ujar Indra melalui sambungan telpon, Jumat (7/1).

Yang lebih membingungkan lagi kata Indra, kejanggalan-kejanggalan yang ditemukannya itu terbukti. Bahwa tidak satu pun alat berat yang dimaksud tertera di dalam perjanjian kontrak dengan Pemkab Anambas.

Bahkan lanjut Indra, pengerjaan proyek yang dikerjakan PT Anugreah Kemilau Usaha itu terkesan asal-asalan dan tidak tepat guna. Karena dalam pengerjaan proyek tersebut, kontraktor tidak menggunakan alat berat, di mana nanti hasilnya dapat berakibat fatal terhadap kualitas proyek.(hk/af)




nyantai kat pelabuhan pikok pe wai ??
gaya wak nak,,
pike ke jalan kite tok ndok siap2 ade ape ke ??
wak neh nak,
mike ke cewek teqos.
hahahah